Ketua Bawaslu Kampar Ajak Generasi Muda Tidak Takut Berkiprah Dalam Proses Demokrasi

1 week ago 161
ARTICLE AD BOX

BANGKINANG, SERANTAU MEDIA - Ketua Bawaslu Kampar, Syawir Abdullah memberikan pendidikan politik kepada siswa SMAN 2 Bangkinang Kota, Jum'at (30/08/2024). Kegiatan P5 Suara Demokrasi itu mengusung tema “Peran Siswa Sebagai Generasi Muda Dalam Proses Demokrasi".

Dalam paparan materinya, Syawir menyampaikan bahwa politik bukanlah sesuatu yang tabu untuk disampaikan kepada generasi muda seperti siwa/siswi SMAN 2 Bangkinang Kota yang hadir pada saat ini,

“Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah SMAN 2 Bangkinang Kota yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan menghadirkan adik-adik siswa/siswi SMAN 2 Bangkinang Kota,” ungkap Syawir.

“Mungkin selama ini kita semua banyak mendengar, membaca atau menyaksikan dari berbagai sumber tentang kondisi politik di Indonesia saat ini, bahkan mungkin juga kita langsung menyimpulkan bahwa ternyata politik itu kejam,” tambahnya.

“Maka dari itu saya sangat senang bisa hadir di tengah siswa/siswi SMAN 2 Bangkinang Kota ini untuk mengulas sedikit banyaknya tentang bagaimana politik itu sebenarnya, tapi sebelumnya saya berharap semua kitbja yang ada di ruangan ini dapat bekerja sama untuk menyimpan persepsi negatif dulu tentang politik ,” ucapnya.

Syawir mengibaratkan politik itu seperti sepeda motor yang digunakan sehari-hari. Dari perusahaan sepeda motor itu diciptakan dengan roda dua. Setibanya di Bangkinang, kemudian dibeli masyarakat Bangkinang.

“Ketika dibawa oleh anak-anak muda sebaya Adik-adik, sepeda motor tadi bisa rodanya jadi satu, dengan aksi standing, bagi mereka yang cacat atau memiliki kekurangan sepeda motor tadi bisa menjadi roda 3,”

“Artinya apa? Sepeda motor tadi yang saya sebutkan tadi itu adalah politik, kemudian sampai ke tangan-tangan penggunanya bisa menjadi jumlah rodanya berbeda, belum lagi nanti ada yang memodifikasinya lagi, itulah politik, tergantung siapa yang menjadi pemerannya atau penggunanya,”

Karena itu ia menyampaikan pesan kepada para siswa semua agar mempelajari politik itu lebih luwes lagi walaupun mungkin tidak akan disampaikan secara rinci di sekolah. 

“Karena politik Indonesia ini membutuhkan generasi-generasi intelektual yang mampu membawa demokrasi negeri ini ke arah yang lebih baik lagi,” tutupnya.***