DUMAI | SERANTAUMEDIA - Disnakertrans Kota Dumai bersama Dewan Pengupahan, telah menyepakati besaran Upah Minimum Kota (UMK) 2025 sebesar Rp4.118.669,6 atau mengalami kenaikan sebesar Rp251.374,20 dari UMK 2024 Rp3.867.295,41.
Kadisnaker Kota Dumai, Satrio Wibowo menjelaskan, kenaikan UMK tersebut dari hasil rapat yang digelar, pada Kamis (12/12/2024) di Kantor Disnakertrans Dumai, antara Dewan Pengupahan, Bagian Hukum, Apindo, Kadin dan serikat pekerja yang ada di Dumai.
"UMK 2025 Kota Dumai sebesar Rp4.118.669,6 atau mengalami kenaikan sebesar Rp251.374,20 dari UMK 2024 Rp3.867.295,41." ungkapnya, Minggu (15/12/2024).
Dijelaskannya, pada tahun 2024, UMK Kota Dumai ditetapkan sebesar Rp3.867.295,41, untuk tahun 2025, terjadi kenaikan sebesar Rp251.374,20, atau secara persentase naik sebesar 6,5 persen.
"Dengan angka Rp4.118.669,61 maka Kota Dumai merupakan daerah UMK tertinggi di Provinsi Riau," sebutnya.
Kenaikan UMK ini berpedoman pada Permenaker RI nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2025 pasal 5 ayat 1 dengan formula penghitungan Upah Minimum Kabupaten/Kota melalui rumus, UMK 2025 sama dengan UMK 2024 ditambah Nilai Kenaikan UMK 2025.
Saat ini, tambah Satrio Wibowo, UMK 2025 yang disepakati Dewan Pengupahan itu akan disampaikan terlebih dahulu ke Walikota Dumai, H Paisal kemudian diajukan ke Pemprov Riau untuk persetujuan Gubernur.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengupahan, Yusrizal mengungkapkan, kenaikan UMK ini telah disetujui dan akan berlaku pada Januari 2025.
Yusrizal menyampaikan, kenaikan UMK ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada para pekerja serta buruh dan untuk kemajuan perusahaan yang ada di Kota Dumai.
"Kenaikan UMK 6,5 persen ini tentu menjadi kabar yang menyenangkan bagi para pekerja dan buruh. Besar harapan kita, angka kesejahteraan semakin meningkat dan perputaran ekonomi semakin kuat di Kota Dumai," pungkasnya.
