PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Wilayah Sumatera saat ini mengalami lonjakan jumlah titik panas atau hotspot, yang menjadi indikasi potensi kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), total titik panas di seluruh Sumatera tercatat sebanyak 29 titik.
Provinsi Aceh mencatatkan angka tertinggi dengan 13 titik panas, menandakan peningkatan signifikan dalam aktivitas kebakaran hutan dan lahan.
"Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kabut asap yang berdampak pada kualitas udara di wilayah tersebut," ujar Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Putri Santy S.
Selain Aceh, provinsi lain juga tercatat memiliki sejumlah titik panas, meski dengan angka yang lebih rendah.
Berikut adalah distribusi titik panas di beberapa provinsi:
- Bengkulu: 3 titik panas
- Jambi: 1 titik panas
- Kepulauan Riau: 1 titik panas
- Bangka Belitung: 3 titik panas
- Riau: 9 titik panas, terbagi sebagai berikut:
- Kabupaten Bengkalis: 2 titik
- Kabupaten Kepulauan Meranti: 1 titik
- Kota Dumai: 3 titik
- Kabupaten Siak: 1 titik
- Kabupaten Indragiri Hilir: 1 titik
- Kabupaten Pelalawan: 1 titik
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, terutama yang terjadi di kawasan yang memiliki titik panas tinggi, berpotensi menyebabkan kebakaran besar yang bisa meluas.
“Kebakaran hutan ini berisiko menurunkan kualitas udara dan meningkatkan potensi bencana kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah yang dekat dengan titik panas,” pungkasnya.
