SERANTAUMEDIA - Pemerintah berencana mengucurkan Rp 300 triliun atau sekitar $18,5 miliar dalam bentuk pinjaman mikro untuk tahun depan.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) memungkinkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia meminjam uang untuk bisnis mereka dengan suku bunga yang sangat rendah.
Pemerintah berencana untuk memperluas program pinjaman mikro ini tahun depan untuk membantu UMKM, yang berkontribusi sekitar 61 persen terhadap perekonomian negara.
"Kami menargetkan penyaluran kredit mikro hingga Rp 300 triliun tahun depan. Dengan begitu, kami bisa menjangkau lebih banyak UMKM dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar," kata Menteri Senior Airlangga Hartarto.
Indonesia juga ingin mengamankan 2 juta debitur pinjaman mikro baru pada tahun 2025. Untuk tujuan ini, pemerintah berencana untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pekerja migran di negara ini, antara lain.
Hingga 23 Desember, penyaluran kredit mikro tahunan telah mencapai hampir 280,3 triliun.
Angka ini sekitar 100,1 persen dari target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2024, menurut data.
Angka ini juga menandai pertumbuhan 7,8 persen secara tahunan. Pendanaan tersebut disalurkan kepada sekitar 4,9 juta debitur. Sektor produktif juga menerima 57,8 persen dari total penyaluran kredit.
Angka kredit bermasalah berada di angka 2,19 persen, sedikit lebih rendah dari rasio nasional sebesar 2,21 persen. Hingga Oktober 2024, pemerintah mencatat sekitar 2,5 juta debitur sepanjang tahun ini. *** (dmh)
