PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Sebanyak 115 warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen dan Katolik di Lapas Kelas IIA Pekanbaru menerima kado istimewa berupa Remisi Khusus Natal, Rabu (25/12).
Penyerahan remisi berlangsung khidmat di Gereja Interdenominasi Lapas Kelas IIA Pekanbaru dengan dihadiri sejumlah pejabat penting.
Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan, Maulidi Hilal, yang mewakili Menteri Hukum dan HAM RI, Agus Andrianto, menyampaikan pesan Natal yang sarat makna.
“Natal membawa pesan kebahagiaan untuk semua, termasuk bagi warga binaan yang telah menunjukkan prestasi, disiplin, dan dedikasi dalam program pembinaan,” ujar Hilal dalam sambutannya.
Hilal menegaskan bahwa pemberian remisi adalah bentuk apresiasi kepada warga binaan yang berkomitmen memperbaiki diri.
“Remisi ini adalah bukti bahwa perubahan diri adalah langkah nyata menuju kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau, Ricky Dwi Biantoro, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong; serta kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Pekanbaru.
Maulidi Hilal juga mengingatkan warga binaan untuk menjadikan remisi ini sebagai titik balik menuju kehidupan yang lebih baik.
“Tidak ada yang bisa mengubah seseorang selain dirinya sendiri. Jadikan ini awal baru untuk kehidupan yang lebih baik,” pesannya.
Pada acara tersebut, Hilal secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan Remisi kepada perwakilan warga binaan dari berbagai lembaga pemasyarakatan, termasuk Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru, Rutan Kelas I Pekanbaru, dan LPKA Kelas II Pekanbaru.
Remisi bukan sekadar pengurangan masa hukuman, tetapi juga pengingat bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Erwin Fransiskus Simangunsong, menekankan pentingnya pembinaan untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.
“Dengan semangat Natal, kita berharap warga binaan terus berupaya memperbaiki diri sehingga saat kembali ke masyarakat, mereka menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat,” kata Erwin.
Pemberian remisi khusus ini menjadi simbol harapan dan langkah nyata untuk masa depan yang lebih cerah.
Natal tahun ini tidak hanya dirayakan dengan sukacita, tetapi juga sebagai momentum refleksi dan perubahan bagi warga binaan Lapas Pekanbaru.
Dengan semangat cinta kasih yang diusung Natal, para warga binaan diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
“Natal adalah waktu yang tepat untuk memulai awal baru,” tutup Maulidi Hilal.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peluang untuk memperbaiki diri dan melangkah menuju masa depan yang lebih baik, seiring dengan semangat Natal yang penuh kedamaian.