• Wed, Mar 2025

21 WNA Bangladesh Terdampar di Pantai Beting Beras, Meranti

21 WNA Bangladesh Terdampar di Pantai Beting Beras, Meranti

Sebanyak 21 warga negara asing (WNA) asal Bangladesh ditemukan terdampar di Pantai Beting Beras, Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.


MERANTI | SERANTAUMEDIA - Kejadian tak terduga mengguncang ketenangan warga Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

Sebanyak 21 warga negara asing (WNA) asal Bangladesh ditemukan terdampar di Pantai Beting Beras.

Kehadiran mereka, yang seluruhnya laki-laki dewasa, mengejutkan warga setempat, yang segera berinisiatif mengamankan mereka ke halaman kantor desa.

Kejadian itu memicu kepanikan, namun respons cepat warga dan aparat desa berhasil mencegah situasi lebih buruk.

"Begitu mendapat laporan dari masyarakat, aparat desa bersama warga langsung memastikan kondisi para WNA tersebut. Kami segera mengamankan mereka di halaman kantor desa," ujar Kepala Desa Kuala Merbau, Irwan.

Tak lama setelah laporan diterima, pihak Kepolisian Sektor Tebingtinggi Barat yang dipimpin oleh Iptu Iskandar Novianto langsung turun tangan.

Polisi melakukan pengamanan dan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai keberadaan para WNA tersebut.

Menurut Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, kejadian ini menjadi yang pertama kalinya terjadi di wilayah Kepulauan Meranti.

"Kami belum pernah menangani kasus serupa sebelumnya. Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan perempuan atau anak-anak di antara mereka, yang mana biasanya kasus serupa di daerah lain melibatkan kelompok yang lebih beragam," jelas Kurnia.

Para WNA ini, berdasarkan penyelidikan awal, ternyata merupakan kelompok pencari suaka yang ditransportasi secara ilegal.

Dari keterangan sementara, dua orang tekong lokal yang berinisial MP dan SY diketahui terlibat dalam pengiriman mereka.

Keduanya berasal dari desa yang berbeda, yakni Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, dan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat.

Ada juga seorang penanggung jawab berinisial D yang terlibat dalam pengaturan perjalanan mereka.

Dari informasi yang dihimpun, kedua tekong tersebut memulai perjalanan dari Kedabu Rapat pada Senin (3/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Mereka menuju Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak, yang kemudian diduga menjadi titik awal pengiriman para WNA tersebut.

Namun, cuaca buruk dan kurangnya navigasi yang memadai menyebabkan kapal mereka terdampar di Pantai Beting Beras, Desa Kuala Merbau.

"Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian lebih. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menangani masalah ini," ungkap Kapolres Kurnia Setyawan.

Saat ini, pihak berwenang telah mengamankan 21 WNA tersebut di kantor desa untuk sementara waktu, sementara penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan.