TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, berkomitmen melanjutkan program revitalisasi Pulau Penyengat dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dan pelestarian situs-situs bersejarah.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan sekaligus menjaga warisan budaya Melayu di pulau ikonik tersebut.
Dalam kunjungannya ke Pulau Penyengat, Jumat (26/3/2025), Ansar menginstruksikan jajarannya untuk segera memperbaiki sejumlah fasilitas, termasuk perbaikan kotak Al-Qur’an, penambahan kipas angin di area masjid, serta perbaikan kebocoran di sekitar bangunan bersejarah.
"Saya juga minta Kadis PUPR Kepri memperbarui tulisan Gurindam 12 di area makam, membangun tempat wudhu bagi pengunjung, serta menyediakan lemari penyimpanan untuk buku Yasin yang digunakan dalam doa dan tahlil," tegas Ansar.
Selain perbaikan fasilitas keagamaan, Gubernur Ansar juga memerintahkan pemugaran sumur tua di bawah balai adat agar lebih layak dikunjungi.
Jika anggaran memungkinkan, halaman di kawasan balai adat akan direnovasi untuk mempercantik lingkungan sekitar.
Ansar turut menyoroti kondisi jalan di Pulau Penyengat yang masih berlubang dan belum optimal.
"Infrastruktur jalan yang rusak akan segera diperbaiki agar aksesibilitas bagi masyarakat dan wisatawan semakin nyaman," ujarnya.
Revitalisasi Pulau Penyengat telah diusulkan kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (24/3/2025).
Ansar berharap Kementerian PU dapat memprioritaskan penataan ruas jalan sepanjang 1,82 kilometer di pulau tersebut.
"Saya berharap penataan jalan di Pulau Penyengat dapat segera direalisasikan untuk meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan nilai historisnya," kata Ansar.
Pulau Penyengat merupakan simbol kejayaan Kesultanan Riau-Lingga dan destinasi wisata religi serta sejarah yang penting.
"Pulau Penyengat adalah aset berharga yang harus kita rawat. Setiap perbaikan bertujuan menjaga keaslian dan nilai sejarahnya," tegas Gubernur.
"Mari bersama-sama menjaga warisan budaya ini agar tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang," pungkasnya.