SERANTAUMEDIA - Pemkab Inhil terus berupaya mengendalikan penyebaran penyakit malaria, salah satunya melalui kegiatan gotong royong pemberantasan sarang nyamuk di Desa Kuala Selat, yang memiliki jumlah kasus malaria tertinggi di Inhil.
"Kegiatan ini merupakan langkah pencegahan primer untuk mengendalikan malaria," ungkap Musfardi Rustam, Penanggung Jawab Malaria Fungsional Epidemiologi Madya Diskes Riau, Selasa (19/11/2024).
Gotong royong ini melibatkan berbagai elemen, termasuk anggota Koramil, kepala dusun Desa Kuala Selat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga tim kesehatan dari berbagai instansi.
Pihak yang terlibat antara lain Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Puskesmas Kateman, serta warga setempat.
Menurut Musfardi, kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan kegiatan seperti ini berlangsung secara rutin.
“Kami berharap, dengan sinergi ini, penyebaran malaria bisa segera dikendalikan,” tuturnya.
Selain membersihkan sarang nyamuk, tim kesehatan membagikan 1.728 dosis repellent untuk mengusir nyamuk, serta vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh warga.
Langkah ini menjadi bagian dari pendekatan komprehensif dalam pencegahan malaria.
"Ini bukan hanya soal pengendalian nyamuk, tetapi juga memperkuat imunitas masyarakat agar lebih tahan terhadap serangan penyakit," tambah Musfardi.
Sebelumnya, petugas kesehatan telah melakukan mass blood survey atau pengambilan darah massal dari rumah ke rumah untuk mendeteksi warga yang berpotensi terinfeksi malaria. Sebanyak 280 sampel darah diambil untuk diperiksa di laboratorium.
"Dari pengambilan darah ini, kami berharap dapat segera mendeteksi adanya virus malaria sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat," jelas Musfardi.
Beberapa langkah pencegahan lain juga dilakukan, termasuk penyemprotan insektisida berdaya tahan lama di rumah-rumah warga, serta penaburan larvasida di kolam dan genangan air sekitar pemukiman. Langkah ini bertujuan memutus siklus hidup nyamuk penyebab malaria.
Bantuan berupa 500 lembar kelambu, 30 kg insektisida, dan 100 kg bio larvasida dari Kemenkes RI juga telah didistribusikan ke Kabupaten Inhil dan Rohil.
Hingga kini, Kabupaten Inhil mencatat 172 kasus malaria, dengan 40 pasien dinyatakan sembuh. Meski demikian, Musfardi menegaskan bahwa upaya pencegahan harus terus digalakkan untuk mencegah munculnya kasus baru.
"Harapan kami, dengan kolaborasi dan upaya yang maksimal, penyakit malaria dapat segera dikendalikan, dan masyarakat dapat hidup sehat bebas dari malaria," tutup Musfardi.