SERANTAUMEDIA - Menyusul sejumlah insiden yang terjadi di berbagai daerah selama debat Pilkada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau meningkatkan kewaspadaan menjelang debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau 2024.
Acara yang akan berlangsung pada Minggu (17/11/2024) malam ini, menjadi sorotan karena pentingnya menjaga kondusivitas.
Ketua KPU Riau, Rusidi Rusdan mengingatkan pasangan calon (Paslon) untuk berperan aktif dalam mengendalikan pendukung mereka.
"Kami minta Paslon ikut menertibkan pendukungnya, karena biasanya jika Paslonnya sudah menginstruksikan maka pendukungnya akan diam," ucap Rusidi melansir tribunpekanbaru.com, Sabtu (16/11/2024).
Langkah ini dinilai penting untuk memastikan jalannya debat berlangsung lancar tanpa gangguan, sehingga program dan visi misi para calon dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Rusidi mengakui, evaluasi dari debat pertama menunjukkan adanya perilaku pendukung yang kurang kondusif, seperti meneriaki pasangan calon lain. Hal ini berpotensi memanaskan situasi dan mengganggu jalannya debat.
"Di daerah lain banyak terjadi kericuhan, dan pemancingnya sering kali adalah pendukung yang memprovokasi atau meneriaki calon lain. Ini harus menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak berbuat hal yang sama," tambahnya.
Rusidi juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Melayu yang mengedepankan kesopanan dan adab. Menurutnya, tindakan tak terpuji selama debat dapat mencoreng citra budaya Melayu.
"Jika terjadi kericuhan, ini yang mencoreng budaya Melayu yang santun dan beradab," jelasnya.
Dengan pengalaman dari debat pertama dan situasi di daerah lain, KPU berharap Paslon mampu memberikan arahan tegas kepada pendukungnya.
Debat kedua Pilgub Riau ini diharapkan menjadi momentum bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka dengan lebih maksimal.
Selain itu, masyarakat diharapkan dapat menyimak gagasan para calon tanpa gangguan, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih matang dalam menentukan pilihan pada Pilkada mendatang.
