PEKANBARU, SERANTAUMEDIA - Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru melaksanakan kegiatan Konsultasi/Uji Publik Rencana Aksi Daerah (RAD) Kelapa Sawit Berkelanjutan Kota Pekanbaru tahun 2024, di hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (3/12/2024).
Kegiatan ini diikuti berbagai kalangan yang antara lain terdiri dari akademisi, camat, lurah dan forum RT/RW, asosiasi petani sawit, LSM lingkungan, serta undangan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Pekanbaru, H. Muhammad Firdaus, M.Si dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para stakeholder dalam rangka sinkronisasi dan integrasi program kegiatan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Pekanbaru.
"Dengan adanya kegiatan ini ke depan harapannya akan terwujud pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kota Pekanbaru yang lebih terarah dan memperoleh dukungan dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Drs. Mahyuddin, saat membuka secara resmi kegiatan tersebut mengungkapkan, kegiatan uji publik ini merupakan syarat untuk mendapatkan Dana Bagi Hasil Sawit dari Pemerintah Pusat.
"Ada tiga instansi yang akan mendapatkan kucuran DBH Sawit, yaitu Dinas Pertanian, Dinas PUPR dan Dinas Tenaga Kerja, namun untuk mendapatkan dana tersebut harus memiliki RAD Kelapa Sawit berkelanjutan, " terangnya.
Seiring dengan pembuatan RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru juga sedang melakukan pendataan kebun kelapa sawit di kota ini.
"Selama ini kita baru punya datan secara umum soal luas kebun kelapa sawit, yakni 18.000 hektar milik masyarakat dan 4.000 hektar milik perusahaan, namun data lengkap soal luasan, produksi, dan data kepemilikan belum kita miliki. Inilah yang sedang didata oleh tim pendataan, " jelasnya.
Mahyudin berharap, dengan adanya RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan ini, tidak saja akan meningkatkan produksi kelapa sawit di Pekanbaru, tetapi juga dapat ditingkatkan ke arah hilirisasi produk kelapa sawit.
"Kita punya Kawasan Industri Tenayan yang dapat dikembangkan untuk mengembangkan industri hilirisasi produk kelapa sawit sehingga manfaat ekonomi yang dirasakan Pekanbaru dapat lebih besar lagi, " harapnya. ***