KAMPAR | SERANTAUMEDIA - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Kampar berdampak signifikan pada proses distribusi logistik Pilkada Serentak 2024, khususnya di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang memiliki medan sulit.
Hujan deras pada Jumat (22/11/2024) menyebabkan luapan Sungai Subayang hingga mengakibatkan banjir di sejumlah desa.
Meski demikian, pendistribusian logistik tetap berjalan mulai Senin (25/11/2024) dari Kantor Camat Kampar Kiri Hulu di Desa Gema menuju 19 desa di kecamatan tersebut.
Distribusi logistik Pilkada meliputi tiga jalur utama, yakni jalur Sungai Subayang, Sungai Batang Bio, dan jalur perbukitan yang penuh tantangan.
Jalur Sungai Subayang melayani delapan desa, termasuk Muara Bio, Batu Sanggan, dan Subayang Jaya. Sementara itu, jalur Sungai Batang Bio mencakup empat desa seperti Koto Lama dan Sungai Santi.
Jalur perbukitan, yang terbilang paling ekstrem, harus dilalui untuk menjangkau tujuh desa, di antaranya Deras Tajak, Lubuk Bigau, dan Kebun Tinggi.
Ketua Panwascam Kampar Kiri Hulu, Ahmad Riyanto mengungkapkan, perjalanan distribusi logistik penuh tantangan.
“Hari Senin pukul 09.00 WIB kami mulai pengawasan distribusi logistik dari Kantor Camat Gema hingga tujuh desa terdampak longsor. Kami kembali ke Gema sekitar pukul 01.30 WIB dini hari,” ujar Ahmad, Selasa (26/11/2024).
Menurut Ahmad, tim distribusi menghadapi 10 titik longsor yang menimbun badan jalan. Dalam beberapa area, kendaraan roda empat hanya bisa mencapai desa tertentu, seperti Teluk Paman, sebelum logistik harus dilanjutkan dengan sepeda motor.
“Kami harus melewati Bukit Sianik menuju desa-desa seperti Muara Selaya. Medannya sangat sulit, tetapi alhamdulillah semua berjalan lancar,” jelasnya.
Meski hujan masih mengguyur, logistik tetap terlindungi. “Kotak suara dan perlengkapan lainnya dibungkus plastik dan ditutup terpal, jadi aman,” tambah Ahmad.
Masalah lainnya adalah jaringan listrik yang belum pulih. Beberapa tiang listrik milik PLN tumbang akibat longsor, mengakibatkan kendala komunikasi dengan pengawas kelurahan/desa (PKD) dan pengawas tempat pemungutan suara (PTPS).
Ahmad berharap Pemerintah Kabupaten Kampar segera memperbaiki jaringan listrik. “Kami kesulitan berkomunikasi untuk melaporkan proses tungsura (penghitungan suara),” ungkapnya.
Distribusi logistik ke desa-desa di ujung wilayah, seperti Lubuk Bigau dan Tanjung Permai yang berbatasan dengan Sumatera Barat, memerlukan usaha ekstra.
“Harus menggunakan sepeda motor karena jalan tidak bisa dilalui mobil akibat banjir dan medan yang buruk,” papar Ahmad.
Meski menghadapi berbagai kendala, distribusi logistik Pilkada Serentak di Kecamatan Kampar Kiri Hulu berjalan lancar. Ahmad menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan sinergi antara aparat terkait untuk memastikan kelancaran proses Pilkada.
“Kami terus berupaya memberikan pengawasan maksimal demi suksesnya Pilkada 2024,” pungkasnya.