KUANSING | SERANTAUMEDIA - Ketua DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Juprizal, mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera membangun jembatan darurat setelah putusnya badan jalan yang menghubungkan Desa Sigaruntang dan Desa Koto Inuman, Kecamatan Inuman.
Kejadian ini disebabkan oleh banjir luapan sungai Tulang Pocah yang terjadi pada Jumat (14/2/2025) dini hari, mengakibatkan jalan tersebut tergerus dan tak bisa dilalui.
"Jangan terlalu lama, kasihan masyarakat di sana. Dinas PUPR harus segera membuat jembatan darurat agar akses jalan kembali terhubung," ujar Juprizal.
Juprizal, yang juga merupakan politisi Partai Gerindra, menambahkan bahwa pembangunan jembatan permanen juga harus menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan karakteristik alam di lokasi tersebut agar konstruksi jembatan bisa tahan lama.
“Perencanaan konstruksinya harus sesuai dengan kondisi alam di sana, agar bangunannya tahan lama dan tidak mudah rusak," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kuansing, Faisal, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan perhitungan anggaran untuk pembangunan jembatan darurat yang akan segera dibangun di lokasi tersebut.
Faisal juga menyebutkan bahwa jembatan darurat ini akan terbuat dari material kayu sebagai langkah sementara untuk mengembalikan akses transportasi warga.
"Kami sedang menghitung anggarannya, jembatan darurat yang akan kita bangun nanti terbuat dari kayu. Secepatnya akan kita bangun," kata Faisal.
Pihak Dinas PUPR juga mengonfirmasi bahwa proses pembangunan akan dilakukan secepat mungkin, mengingat pentingnya akses transportasi bagi warga setempat.
Peristiwa putusnya jalan tersebut membuat akses transportasi antara Desa Koto Inuman dan Desa Sigaruntang terputus total.
Salah seorang warga setempat, Nata (60), menceritakan detik-detik kejadian tersebut yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
"Saat itu hujan deras terjadi di sini sekitar pukul 02.30 WIB, tak lama kemudian jalan tersebut amblas," ujar Nata, Jumat (14/2/2025).
Nata menjelaskan bahwa luapan sungai Tulang Pocah menghantam badan jalan yang terletak sekitar 8 meter dari lokasi kejadian dengan kedalaman mencapai 3 meter.
Akibat kejadian ini, warga yang biasa menggunakan jalan tersebut untuk beraktivitas kini harus mencari alternatif lain, meski jalur yang tersedia jauh lebih panjang dan kondisi jalan tidak baik.
"Kalau kami ingin ke desa tetangga, kami harus melewati kecamatan lain. Tapi itu jauh sekali, dan jalannya pun rusak," ungkap Nata.
Putusnya jalan yang menghubungkan dua desa ini bukan hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Dengan akses transportasi yang terbatas, penduduk setempat menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, Juprizal menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jembatan ini sangat krusial untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan terisolasi akibat kondisi cuaca ekstrem.
Pembangunan jembatan darurat diharapkan bisa segera dimulai untuk memulihkan jalur transportasi di kawasan yang terisolasi akibat banjir.
Dinas PUPR Kuansing berjanji akan bekerja keras untuk mempercepat proses ini, sambil merencanakan pembangunan jembatan permanen yang lebih kokoh dan aman.