SERANTAUMEDIA - Keberadaan gajah liar di sekitar Kawasan Hutan Adat Ghimbo Potai, Kabupaten Kampar, semakin meresahkan warga.
Dalam dua pekan terakhir, satwa besar ini sering terlihat di Desa Pulau Sarak dan Desa Rumbio, Kecamatan Kampar, merusak ratusan batang kelapa sawit milik warga.
Eldi Nasrul, salah seorang warga yang tanaman sawitnya rusak, mengungkapkan bahwa gajah tersebut kerap muncul hampir setiap hari dan memakan tanaman sawit muda.
"Dua minggu terakhir ini, warga sering melihat gajah. Sudah banyak sawit yang dimakannya, setidaknya 50 batang dalam dua minggu ini," ujarnya melansir tribunpekanbaru.com, Minggu (17/11/2024).
Menurut Eldi, kemunculan gajah ini mengulang kejadian yang sebelumnya terjadi pada Agustus lalu. Kala itu, ratusan batang sawit rusak akibat dimakan gajah.
"Periode dua bulan lalu sebelum dua minggu ini, antara 400 sampai 500 batang sudah rusak," ungkapnya.
Eldi menambahkan, saat kejadian sebelumnya, warga melihat lebih dari dua ekor gajah yang muncul di malam hari. Namun kini, gajah sering terlihat di siang hari dan jumlahnya hanya satu ekor.
"Sekarang lebih sering siang hari. Kelihatannya hanya seekor, tapi tetap membuat kami khawatir," ucapnya.
Lokasi kerusakan tanaman sawit saat ini berada di kawasan yang sama dengan kejadian sebelumnya. Eldi menduga gajah tersebut telah menandai jalur jelajahnya.
"Nampaknya gajah itu kembali ke jalur yang pernah dilewati sebelumnya," jelasnya.
Warga kini berharap ada tindakan dari pihak berwenang untuk menangani situasi ini. Selain kerugian ekonomi yang besar, keberadaan gajah yang semakin dekat dengan permukiman dikhawatirkan memicu konflik antara manusia dan satwa liar.