• Wed, Mar 2025

Jenazah Korban Penembakan Aparat Malaysia Tiba di Pekanbaru

Jenazah Korban Penembakan Aparat Malaysia Tiba di Pekanbaru

Setelah prosesi penyambutan, jenazah Basri segera dibawa ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, untuk dimakamkan di kampung halamannya.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Jenazah Basri, korban penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, tiba di Kota Pekanbaru pada Rabu (29/1/2025) pukul 16.00 WIB.

Kedatangannya disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Riau, Boby Rachmat, di area kargo Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Setelah prosesi penyambutan, jenazah Basri segera dibawa ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Pemerintah daerah memastikan proses pemulangan berjalan dengan lancar dan memberikan pendampingan kepada keluarga korban.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan KP2MI, Brigjen Pol Dayan Victor Imanuel Blegur, mengapresiasi kelancaran pemulangan jenazah korban ke Indonesia.

“Proses pemulangan jenazah berjalan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses ini,” ujarnya.

Selain memfasilitasi pemulangan, pihaknya juga memastikan keluarga korban mendapatkan santunan.

“Kami langsung mengantarkan jenazah ke rumah duka dan juga akan memberikan santunan kepada keluarga sebagai bentuk kepedulian,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, KP2MI berkomitmen untuk memperketat pengawasan terhadap pekerja migran ilegal.

“Kami akan terus mengintensifkan upaya pencegahan, termasuk memberikan tindakan tegas terhadap para calo yang memperdagangkan pekerja migran secara ilegal,” tegasnya.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, ketika APMM menembaki sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

Menurut klaim otoritas Malaysia, penembakan dilakukan karena adanya dugaan perlawanan dari penumpang kapal. Namun, tindakan ini mendapat kecaman dari pemerintah Indonesia.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur segera mengambil langkah diplomatik dengan mendesak investigasi menyeluruh.

“Kami telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk meminta penyelidikan yang transparan dan akuntabel terhadap insiden ini,” ujar Direktur Pelindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha.

Selain Kemlu, sejumlah pejabat tinggi Indonesia turut hadir dalam penyambutan jenazah di Pekanbaru, termasuk Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga KP2MI, Hadi Wahyuningrum.

Pemerintah Indonesia memastikan akan terus mengawal proses investigasi demi keadilan bagi korban dan keluarganya.

Selain langkah diplomatik, pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan moral dan materiil kepada keluarga korban.

“Kami memahami duka yang dialami keluarga, dan pemerintah akan terus mendampingi mereka dalam proses ini,” kata Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi.