SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kalimantan Timur telah mengubah bekas wilayah pertambangan di ibu kota provinsi Samarinda menjadi lahan pertanian untuk penanaman padi.
Penjabat Gubernur Akmal Malik mengatakan inisiatif ini mendukung swasembada pangan dan program makanan bergizi gratis yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Penanaman padi di lahan bekas tambang lebih produktif dibandingkan dengan lahan sawah konvensional," kata Akmal, Kamis.
Akmal menjelaskan, padi yang dipanen di lahan bekas tambang akan menambah jumlah produksi padi.
Dari penanaman ini, pemerintah provinsi optimistis bisa mencapai panen padi hingga empat ton per hektar.
“Hasil panen padi dari lahan bekas tambang bisa menghasilkan padi yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan hasil panen padi di sawah biasa,” ungkapnya.
Akmal menjelaskan, total luas lahan bekas tambang di Kalimantan Timur diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 hektare.
Jika separuh lahan tersebut dialihfungsikan dan diolah menjadi lahan pertanian, Kalimantan Timur diharapkan dapat mencapai swasembada pangan pada tahun 2026.
“Bayangkan ada 200.000 hektare [lahan bekas tambang], kalau separuhnya kita manfaatkan untuk tanam padi, kita sudah bisa mencapai swasembada pangan,” ujarnya. *** (dmh)
