• Wed, Mar 2025

Kecelakaan Laut di Inhil: Speed Boat 'Siluman' Diduga Penyebab Tabrakan

Kecelakaan Laut di Inhil: Speed Boat 'Siluman' Diduga Penyebab Tabrakan

Dua korban, Bastian (61) dan Topo (37), meninggal dunia di lokasi setelah pompong mereka hancur akibat tabrakan. Hingga kini, pelaku tabrakan masih menjadi teka-teki.


INHIL | SERANTAUMEDIA - Tragedi kecelakaan laut di perairan Sungai Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, pada Minggu (26/1/2025) pagi, menyisakan misteri dan spekulasi.

Dua korban, Bastian (61) dan Topo (37), meninggal dunia di lokasi setelah pompong mereka hancur akibat tabrakan. Hingga kini, pelaku tabrakan masih menjadi teka-teki.

Kondisi pompong milik korban yang hancur total memunculkan dugaan bahwa tabrakan tersebut melibatkan speed boat 'siluman', istilah yang digunakan masyarakat untuk menggambarkan kapal cepat pengangkut barang ilegal yang kerap beroperasi di wilayah ini.

Menanggapi dugaan ini, Kapolres Inhil, AKBP Farouk Oktora, melalui Kasat Polairud Polres Inhil AKP Agus Susanto menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Kecelakaan masih dalam penyelidikan, kami masih di tempat korban,” ujar AKP Agus Susanto dilansir tribunpekanbaru.com.

Kepala Bea Cukai Tembilahan, Setiawan Rosyidi, juga mengaku masih mengumpulkan informasi terkait dugaan keterlibatan speed boat 'siluman' dalam insiden tersebut.

“Saya juga baru tahu info berita tersebut, saya juga lagi mencari informasi ini,” jelas Setiawan.

Namun, ia menegaskan bahwa patroli rutin tetap dilakukan untuk memantau aktivitas speed boat 'siluman'.

“Kami harapkan peran masyarakat untuk memberikan informasi jika mengetahui atau melihat kapal yang mengangkut rokok ilegal,” tambahnya.

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 06.00 WIB di perairan Seberang Tembilahan, tepatnya di sekitar Kantor Pertamina. Warga sekitar segera melaporkan kejadian tersebut ke Satpolairud Polres Inhil.

Personel Satpolairud bersama warga berhasil mengevakuasi kedua korban ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk dilakukan visum.

Namun, nyawa kedua penambang pompong tersebut tidak terselamatkan.

Wilayah perairan Sungai Indragiri memang kerap menjadi jalur pelintasan kapal cepat yang membawa barang ilegal.

Kecepatan tinggi speed boat ini membuatnya sulit terdeteksi oleh pihak berwenang, sehingga memunculkan risiko tinggi bagi pengguna perairan lainnya.