NATUNA, SERANTAU MEDIA - Latihan Batalyon Teritorial Pertempuran (YTP) Antar Kecabangan (Ancab) di Kabupaten Natuna yang berlangsung sejak 16 November 2025 di Natuna mengangkat skenario serangan dari arah Laut Cina Selatan sebagai skenario utama.
Skenario ini disusun untuk memberikan gambaran realistis bagaimana pertahanan Indonesia harus bergerak ketika wilayah perbatasan menghadapi ancaman.
Komandan Komando Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (DanKodiklatad) Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan mengatakan bahwa skenario tersebut menggambarkan kondisi strategis Natuna sebagai pulau terdepan negara.
“ Kami mensimulasikan musuh datang dari selatan untuk menggambarkan apa yang terjadi jika Indonesia menghadapi ancaman langsung,” kata Mohamad Hasan, Kamis (20/11/2025).
Dalam latihan ini, pasukan menjalani simulasi manuver bergerilya modern, termasuk penggunaan tank, helikopter, dan alutsista pendukung lainnya.
Seluruh rangkaian latihan dirancang agar pasukan mampu menyusun taktik pertahanan dengan cepat dan tepat dalam kondisi tekanan pertempuran.
Letjen Hasan menuturkan bahwa kemampuan bergerilya menjadi salah satu fokus latihan. “ Latihan hari ini adalah latihan bagaimana kita bergerilya, melakukan pergerakan taktis, dan menahan serangan,” ujarnya. (RRI/red)
