• Mon, Aug 2025

Perlindungan Ternak di Riau: Vaksinasi PMK Tunggu Kiriman Pusat

Perlindungan Ternak di Riau: Vaksinasi PMK Tunggu Kiriman Pusat

Kabid Kesehatan Hewan PKH Riau, drh Faralinda Sari, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima jadwal pasti pengiriman vaksin.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemprov Riau dalam waktu dekat akan memulai kembali program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk melindungi hewan ternak.

Langkah ini dinilai penting mengingat PMK adalah penyakit yang sangat menular dan berpotensi merugikan sektor peternakan.

Namun, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, drh Faralinda Sari, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima jadwal pasti pengiriman vaksin.

"Kami masih menunggu kiriman vaksin dari pusat," ujar Faralinda.

Tahun ini, Riau mendapat alokasi 53.600 dosis vaksin PMK. Meski demikian, Riau bukan termasuk daerah dengan kasus PMK tinggi sehingga pengiriman vaksin diprioritaskan untuk provinsi lain yang memiliki lebih banyak kasus.

Faralinda berharap vaksin segera tiba agar pelaksanaan vaksinasi bisa langsung dimulai.

"Mudah-mudahan vaksinnya cepat dikirim, supaya kita bisa langsung jalankan vaksinasinya. Dengan begitu, penyebaran penyakit pada ternak, khususnya sapi, bisa dicegah," tambahnya.

Data dari Dinas PKH Riau mencatat dua kasus PMK pada awal tahun ini. Kedua kasus tersebut ditemukan di Desa Kembang Indah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

"Sapi yang terjangkit PMK merupakan sapi yang dilepasliarkan di perkebunan kelapa sawit, bukan sapi yang dikandangkan. Namun, sudah dilakukan pengobatan oleh dokter hewan dari Puskesmas setempat," jelas Faralinda.

Dinas PKH Riau mengimbau para peternak untuk tetap waspada dan segera memvaksinasi ternak mereka begitu vaksin tersedia.

"Walaupun ternak tidak menunjukkan gejala PMK, ada kemungkinan penularan ke ternak lainnya. Vaksinasi dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak, sehingga tidak mudah terpapar virus," tegas Faralinda.