SERANTAUMEDIA.ID - AS telah setuju untuk membantu Indonesia memproduksi susu berkualitas tinggi untuk anak-anak Indonesia saat Presiden Prabowo Subianto bersiap meluncurkan program pemberian makanan tambahan di sekolah.
Pemerintahan Prabowo akan mulai mendistribusikan makan siang gratis kepada anak-anak Indonesia - mulai dari anak prasekolah hingga siswa sekolah menengah - pada bulan Januari 2025.
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting nasional, sehingga makanan diharapkan kaya nutrisi dan akan menyertakan susu sebagai sumber kalsiumnya.
Namun, produksi susu tahunan Indonesia mencapai sekitar 1 juta ton, jauh di bawah permintaan nasional secara keseluruhan sebesar 4,7 juta ton setiap tahun, menurut Kementerian Pertanian.
Indonesia juga harus memastikan bahwa susu yang disajikan kepada anak-anak berkualitas tinggi.
Dewan Ekspor Susu AS (USDEC) meluncurkan program pelatihan bagi petani susu skala kecil dan menengah Indonesia pada hari Kamis melalui kerja sama dengan Departemen Pertanian New Mexico (NMDA) dan Universitas Negeri New Mexico.
Produsen susu sapi perah Indonesia Global Dairy Alami, Cimory, dan Ultrajaya juga turut ambil bagian dalam proyek ini.
Program ini akan membekali para petani dengan pengetahuan dan peralatan untuk meningkatkan kualitas dan produksi susu mereka.
Para petani juga akan mempelajari praktik terbaik dalam mengelola peternakan dan kesehatan hewan mereka. Program ini akan mencakup tutorial daring yang menurut USDEC dapat diakses oleh para petani setiap saat.
“Ini akan membantu petani susu skala kecil memenuhi standar yang dibutuhkan agar susu dapat dimasukkan dalam program [makanan gratis Prabowo],” kata Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir.
Lisa Ahramjian, konselor pertanian kedutaan, mengatakan kepada pers pada hari itu juga bahwa Washington terbuka untuk memberikan bantuan teknis guna membantu Prabowo melaksanakan program makanan gratis.
AS telah menyediakan makanan murah atau gratis bagi mereka yang memenuhi syarat sebagai bagian dari program pemberian makanan sekolah yang telah ada sejak 1946. AS bersedia berbagi pengalamannya selama puluhan tahun dengan Indonesia.
"Jika pemerintahan Prabowo tertarik bekerja sama dengan kami dan melihat bagaimana kami melakukannya di AS, kami dapat mempertimbangkannya. Namun, akan sangat membantu bagi kami untuk mengetahui dukungan seperti apa yang diinginkan [Indonesia] dari sisi teknis," kata Ahramjian.
Paket makanan gratis tersebut telah menjadi topik pembicaraan utama dalam lawatan Prabowo ke beberapa negara.
Awal bulan ini, Prabowo bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih untuk beberapa pembicaraan bilateral.
Menurut pernyataan bersama, Biden telah "menyatakan dukungannya" terhadap program ini.
Namun, pernyataan bersama tersebut tidak menyinggung impor sapi perah meskipun Jakarta berencana membeli sapi Amerika. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum lama ini mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengimpor 1 juta sapi perah dalam lima tahun ke depan, sebagian sapi tersebut akan didatangkan dari Australia dan AS. *** (Evita)