BATAM – SERANTAUMEDIA Sejak diluncurkan akhir Juni 2025, program pinjaman mikro tanpa bunga Pemerintah Kota Batam langsung diserbu pelaku usaha kecil. Hingga akhir bulan itu, tercatat 575 pengajuan masuk ke Bank Tabungan Negara (BTN), dengan 18 pelaku usaha sudah lolos verifikasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Batam, Salim, mengatakan program ini memberi kesempatan besar bagi UMKM untuk mengembangkan usaha dengan skema ringan. “Antusias masyarakat tinggi, sudah lebih dari 500 UMKM yang mengajukan pinjaman,” ujarnya, Sabtu (27/9).
Melalui kerja sama dengan BTN, pelaku usaha dapat mengakses pinjaman hingga Rp20 juta dengan tenor dua tahun. Pemko Batam menanggung bunga 6 persen melalui subsidi Rp3,6 miliar, sehingga pengembalian hanya berupa pokok pinjaman.
Meski antusias tinggi, Salim menegaskan verifikasi tetap dilakukan agar dana tersalur ke pelaku usaha produktif, bukan konsumtif. Berkas periode Juli masih dalam pemeriksaan sebelum diputuskan lolos atau tidak.
Selain pinjaman mikro, Pemko Batam juga mengelola dana bergulir dengan bunga rendah 4 persen per tahun. Skema ini menawarkan plafon maksimal Rp150 juta untuk usaha mikro dan Rp300 juta untuk koperasi, dengan tenor hingga lima tahun. Hingga Juli 2025, realisasi dana bergulir mencapai Rp2,07 miliar bagi 19 usaha mikro dan satu koperasi.
Sektor kuliner, industri rumah tangga, dan kerajinan menjadi prioritas pembiayaan. “Dana Rp3 miliar masih tersedia untuk mendukung pembiayaan premi pinjaman. Silakan datang ke Diskum Batam atau langsung ke BTN,” kata Salim.
Pemko Batam optimistis, melalui dua skema pembiayaan tersebut, UMKM akan lebih kuat dan mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah.
