PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan adanya 33 titik panas (hotspot) yang tersebar di berbagai wilayah Sumatera.
Data ini menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang perlu diwaspadai, terutama di Provinsi Riau yang mencatat jumlah hotspot tertinggi.
"Total titik panas di wilayah Sumatera saat ini mencapai 33 titik. Provinsi Riau mendominasi dengan 8 hotspot, diikuti oleh Bangka Belitung dengan 7 hotspot," kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yasir P.
Berikut rincian distribusi titik panas di Sumatera berdasarkan data BMKG Pekanbaru:
- Aceh: 2 hotspot
- Sumatera Utara: 2 hotspot
- Sumatera Barat: 1 hotspot
- Bengkulu: 2 hotspot
- Jambi: 3 hotspot
- Kepulauan Riau: 5 hotspot
- Sumatera Selatan: 2 hotspot
- Bangka Belitung: 7 hotspot
- Lampung: 1 hotspot
- Riau: 8 hotspot
Provinsi Riau, yang menjadi wilayah dengan titik panas tertinggi, memiliki distribusi sebagai berikut:
- Kabupaten Bengkalis: 1 hotspot
- Kabupaten Kampar: 1 hotspot
- Kota Dumai: 1 hotspot
- Kabupaten Pelalawan: 2 hotspot
- Kabupaten Siak: 2 hotspot
- Kabupaten Rokan Hilir: 1 hotspot
"Kondisi cuaca yang kering dan angin yang cukup kencang menjadi faktor pemicu meningkatnya titik panas. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dan tetap waspada terhadap potensi karhutla," tambahnya.
Dengan 33 titik panas yang tersebar di Sumatera, khususnya 8 hotspot di Riau, kewaspadaan terhadap potensi karhutla perlu ditingkatkan.
Kolaborasi antara pemerintah, BMKG, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencegah bencana lingkungan yang lebih besar.
"Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga lingkungan dan mengurangi risiko kebakaran," tutup Yasir.