PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Dalam pidato perdananya di hadapan DPRD Provinsi Riau, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan komitmennya untuk meneruskan pembangunan yang telah dirintis pemimpin sebelumnya dan memperkuat landasan transformasi sosial, ekonomi, serta tata kelola pemerintahan untuk periode kepemimpinan 2025-2030.
"Hari ini kita diberikan kesempatan untuk menjalankan amanah yang telah dipercayakan oleh masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Riau yang telah memberikan kepercayaannya kepada kami," ujar Abdul Wahid dengan penuh harap di ruang sidang DPRD Riau, Senin (3/3/2025).
Abdul Wahid, yang memimpin Riau bersama Wakil Gubernur, SF Hariyanto, menyampaikan bahwa periode kepemimpinan mereka akan menjadi langkah awal dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Riau 2025-2045.
RPJPD ini berfokus pada visi besar pembangunan daerah, yang sejalan dengan tujuan nasional Indonesia Emas 2045.
"Transformasi sosial dan ekonomi yang kita lakukan harus menjadi langkah nyata yang berkelanjutan, mampu menjawab tantangan zaman, serta membawa kesejahteraan bagi masyarakat," jelas Abdul Wahid.
Selain itu, Gubernur Riau yang baru dilantik ini juga menyinggung pentingnya Peraturan Daerah (Perda) Riau Nomor 4 Tahun 2024 sebagai pedoman utama dalam menyusun dokumen pembangunan daerah.
Dengan acuan ini, Riau menargetkan menjadi daerah maju dengan pendapatan per kapita yang diperkirakan berkisar antara Rp77,06 juta hingga Rp88,35 juta pada tahun 2045, serta menurunkan tingkat kemiskinan hingga 0,08 persen.
Dalam pidatonya, Abdul Wahid memaparkan delapan misi strategis yang akan dijalankan selama masa kepemimpinannya:
1. Transformasi Sosial: Membangun masyarakat yang sehat, kreatif, dan unggul.
2. Transformasi Ekonomi: Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah melalui inovasi serta ekonomi hijau.
3. Transformasi Tata Kelola: Menciptakan pemerintahan yang adaptif dan terintegrasi.
4. Keamanan dan Demokrasi: Memperkuat stabilitas ekonomi dan keamanan daerah.
5. Penguatan Identitas Melayu: Memantapkan ketahanan sosial berbasis nilai-nilai agama dan budaya.
6. Pembangunan Wilayah: Menjamin pemerataan pembangunan antar kabupaten/kota.
7. Infrastruktur Berkelanjutan: Meningkatkan sarana dan prasarana berkualitas serta ramah lingkungan.
8. Keberlanjutan Pembangunan: Memastikan kesinambungan pembangunan di segala sektor.
Dengan fokus pada delapan misi ini, Gubernur Abdul Wahid bertekad untuk membawa Riau menuju masa depan yang lebih baik, dengan memperhatikan keberlanjutan dalam segala aspek pembangunan.
Salah satu prioritas utamanya adalah memperkuat identitas budaya Melayu dan mempercepat pemerataan pembangunan antar wilayah.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Wahid juga memberikan apresiasi kepada para pemimpin Riau terdahulu atas kontribusi mereka dalam membangun daerah ini.
Ia mengungkapkan rasa hormatnya terhadap mereka yang telah meletakkan dasar bagi kemajuan Riau.
"Kami menyadari tanggung jawab yang besar dalam memimpin Riau ke depan. Oleh karena itu, kami akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan menjadikan Riau sebagai provinsi yang maju," tutup Abdul Wahid.