• Sun, Dec 2024

Proyek Saluran Air Limbah Senilai USD 200 Juta di Pluit Ditargetkan Selesai Tahun 2027

Proyek Saluran Air Limbah Senilai USD 200 Juta di Pluit Ditargetkan Selesai Tahun 2027

Proyek Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Jakarta Zona 1 di Pluit, Jakarta Utara, senilai Rp 3,2 triliun, diharapkan rampung pada Oktober 2027. Proyek ini akan menyediakan sistem pengolahan air limbah berskala besar bagi masyarakat.


PEKANBARU, SERANTAUMEDIA.ID - Proyek Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Jakarta Zona 1 di Pluit, Jakarta Utara, senilai Rp 3,2 triliun, diharapkan rampung pada Oktober 2027. Proyek ini akan menyediakan sistem pengolahan air limbah berskala besar bagi masyarakat.

"Kami berharap proyek ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat," kata Wakil Manajer Proyek Agus Basuki saat mengunjungi lokasi proyek di Pluit pada hari Kamis.

Menurut Agus, proyek tersebut ditujukan untuk mengatasi kondisi sanitasi Indonesia saat ini yang setara dengan Ethiopia dan Kongo. Situasi ini telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tingginya angka stunting. 

Dengan mengintegrasikan proyek tersebut ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), pemerintah bertujuan untuk meningkatkan sanitasi dan mengatasi tantangan kesehatan tersebut.

Proyek ini dimulai pada akhir tahun 2022, dan hingga 6 Desember, kemajuan di Zona 1, Paket 1, yang mencakup instalasi pengolahan air limbah di Pluit, masih dalam tahap awal. 

Meliputi lahan seluas 3,9 hektar, proyek ini dikerjakan oleh Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi-JFE Engineering Joint Venture (OWJJ JV).

Zona 1 dibagi menjadi enam paket pekerjaan. 

Paket 1 hingga 4 berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Paket 5 dan 6 dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Investasi untuk Zona 1, Paket 1, mencapai Rp 3,2 triliun. Paket 2 mencakup jaringan pipa sepanjang 14.320 meter dan membutuhkan dana sebesar Rp 862,29 miliar. Paket 3 meliputi jaringan pipa sepanjang 24.897 meter dan membutuhkan dana sebesar Rp 1,8 triliun.

Agus menambahkan bahwa proyek tersebut nantinya akan diperluas ke 14 zona di seluruh Jakarta. "Desainnya mencakup total 14 zona. Zona 0 sudah dikembangkan, dan Zona 1 sedang dalam pengerjaan. Zona 2 hingga 14 akan menyusul," katanya.

Saat ini, Zona 0 yang berlokasi di Setiabudi, Jakarta Selatan, merupakan satu-satunya zona yang telah rampung. Penyelesaian keseluruhan Zona 1 ditargetkan pada tahun 2027.

Dalam kunjungan baru-baru ini ke lokasi JSDP di Pluit Timur Raya, Jakarta Utara, Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya menyelesaikan proyek tepat waktu untuk mengatasi masalah air limbah di Jakarta Pusat, Barat, dan Utara. ***