• Wed, Mar 2025

Banjir Terjang Lima Daerah di Riau, BPBD Laporkan 43 Kejadian Banjir Terkait Curah Hujan Tinggi

Banjir Terjang Lima Daerah di Riau, BPBD Laporkan 43 Kejadian Banjir Terkait Curah Hujan Tinggi

Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, dan Kota Pekanbaru menjadi wilayah yang paling merasakan dampak bencana hidrometeorologi ini.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan lima daerah di Provinsi Riau terdampak banjir.

Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul), Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, dan Kota Pekanbaru menjadi wilayah yang paling merasakan dampak bencana hidrometeorologi ini.

Hingga Senin (3/3/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mencatat total 43 insiden banjir yang menggenangi 18 kecamatan, 39 desa, dan 4 kelurahan di lima daerah tersebut. Sekitar 7.000 kepala keluarga dilaporkan terdampak.

Di Kabupaten Kampar, banjir tidak hanya disebabkan oleh meluapnya sungai, tetapi juga oleh pembukaan pintu air di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.

Hal ini menambah intensitas banjir yang sudah cukup parah akibat hujan deras.

“Banjir di Kampar ini diperparah dengan pembukaan pintu air di PLTA Koto Panjang. Kami terus melakukan pemantauan di lapangan untuk meminimalisir dampak lebih lanjut,” ujar Edy Afrizal, Kepala BPBD dan Damkar Riau.

Rohul menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir dengan 35 insiden yang terjadi.

Banjir di Rohul diperburuk oleh air kiriman dari daerah yang lebih tinggi secara geografis, seperti Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dan Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut).

Air dari daerah-daerah tersebut menyebabkan Sungai Rokan meluap, sehingga mempengaruhi banyak wilayah.

“Intensitas hujan yang tinggi di Rohul diperparah dengan air kiriman dari wilayah sekitar. Hal ini menyebabkan Sungai Rokan meluap dan membanjiri wilayah-wilayah yang rendah,” jelasnya.

Di Rohul, 12 kecamatan, 32 desa, dan 3 kelurahan terendam. Sebanyak 5.942 kepala keluarga terdampak, dengan sejumlah fasilitas umum, termasuk dua fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan, dan jalan-jalan yang terendam.

Sementara itu, Kota Pekanbaru mencatat satu kejadian banjir yang merendam satu kecamatan dan satu kelurahan, dengan 57 kepala keluarga terdampak. Banjir juga merendam ruas jalan sepanjang 0,5 kilometer.

Di Kuansing, dua kejadian banjir terjadi, menggenangi dua kecamatan dan dua desa. Dampak banjir tercatat melibatkan 168 kepala keluarga, satu fasilitas kesehatan, tiga fasilitas pendidikan, dan satu kantor pemerintahan.

Pelalawan, meskipun belum menerima laporan resmi, sudah mulai terdampak banjir. Berdasarkan pantauan petugas di lapangan, banjir sudah menggenangi kawasan perkantoran pemerintahan dengan ketinggian air sekitar 20 cm.

BPBD Riau terus melakukan pemantauan dan upaya penanggulangan untuk membantu warga yang terdampak. Mereka juga mengantisipasi potensi kenaikan debit air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengurangi dampak yang lebih besar dan membantu warga yang membutuhkan bantuan," pungkasnya.