PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Bawaslu Pekanbaru mencatat, telah menerima sembilan laporan dugaan pelanggaran selama tahapan Pilkada 2024 berlangsung, mencakup berbagai pelanggaran dari masa kampanye hingga memasuki masa tenang.
"Ada beragam pelanggaran yang kita terima laporannya sampai saat ini," ujar Ketua Bawaslu Pekanbaru, Ferdy.
Ferdy menjelaskan bahwa dugaan pelanggaran tersebut meliputi berbagai jenis, mulai dari pelanggaran etik hingga administrasi.
Salah satu bentuk pelanggaran etik yang dilaporkan adalah adanya dugaan dukungan dari pihak yang berafiliasi dengan partai atau kandidat tertentu.
"Dari sembilan laporan yang masuk, hanya tiga yang teregistrasi untuk ditindaklanjuti," ungkap Ferdy.
Ia juga menegaskan, seluruh petugas Bawaslu di berbagai tingkatan harus bekerja optimal untuk mencegah terjadinya pelanggaran, terutama mengingat pemungutan suara yang tinggal satu hari lagi.
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian Bawaslu adalah Alat Peraga Kampanye (APK) yang belum dicopot. Ferdy mengakui, meskipun sebagian besar APK sudah diturunkan, masih ada beberapa yang belum dicopot oleh para kandidat.
"Sebagian besar sudah kita copot bersama tim Satpol PP Pekanbaru. Untuk APK yang belum diturunkan, nanti akan segera dicopot," ujarnya.
Ia juga menginstruksikan kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan jajaran pengawas lainnya untuk menginventarisasi baliho atau APK yang sulit dicopot.
"Mereka harus memastikan tidak ada APK yang masih terpasang saat pemungutan suara berlangsung," tambah Ferdy.
Selain persoalan APK, Bawaslu Pekanbaru juga fokus mengantisipasi potensi gangguan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ferdy menyebutkan bahwa pengawasan khusus dilakukan di TPS yang berada di wilayah perbatasan untuk mencegah gangguan yang dapat menghambat proses pemungutan suara.
"Kami memastikan situasi di TPS tetap kondusif sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya tanpa gangguan," kata Ferdy.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Ferdy berharap proses Pilkada di Pekanbaru berjalan lancar, demokratis, dan bebas dari pelanggaran.
Bawaslu Pekanbaru juga mengingatkan masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan adanya pelanggaran selama tahapan Pilkada.
"Peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Pilkada yang bersih dan adil," pungkas Ferdy.
Upaya pengawasan yang ketat dari Bawaslu Pekanbaru diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran dan menjaga integritas proses demokrasi di daerah tersebut.