• Sun, Jun 2025

BBKSDA Riau: Jumlah Buaya Lepas di Pulau Bulan Tak Sampai Ratusan, 2 Ekor Masih Dicari

BBKSDA Riau: Jumlah Buaya Lepas di Pulau Bulan Tak Sampai Ratusan, 2 Ekor Masih Dicari

Jumlah buaya yang diperkirakan keluar dari penangkaran sekitar lima ekor. Hingga saat ini, tiga di antaranya telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan jumlah buaya yang lepas dari penangkaran milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan, Kota Batam, tidak mencapai ratusan ekor.

“Informasi awal dari PJK menyebutkan bahwa kabar tentang ratusan buaya yang lepas tidak benar. Di kolam penangkaran itu, jumlahnya hanya sekitar 200 ekor, meskipun ukurannya besar dan ada pintu air yang memungkinkan dilewati sekaligus oleh banyak buaya,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau, Tommy Steven Sinambela.

Menurut Tommy, jumlah buaya yang diperkirakan keluar dari penangkaran sekitar lima ekor. Hingga saat ini, tiga di antaranya telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, personel TNI AL, dan pihak perusahaan. Namun, dua buaya lainnya masih dalam pencarian.

“Kami memperkirakan buaya yang tersisa tidak akan pergi terlalu jauh dari area penangkaran karena mereka sudah terbiasa diberi makan,” jelas Tommy.

Tommy menjelaskan bahwa perilaku buaya penangkaran berbeda dengan buaya liar. Buaya penangkaran lebih jinak dan cenderung tidak cepat melarikan diri, meski terjadi banjir.

Selain itu, buaya penangkaran memiliki ciri khas berupa tanda potongan pada sirip ekor, yang memudahkan identifikasi.

“Sayangnya, jika yang tertangkap bukan buaya penangkaran, maka itu bisa mengganggu populasi buaya liar yang memang sudah ada di sekitar wilayah tersebut,” tambahnya.

Insiden ini bermula pada Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, saat masyarakat melaporkan bahwa tanggul atau tembok pagar kolam penangkaran jebol akibat debit air hujan yang tinggi.

Air bah tersebut diduga mempermudah buaya keluar dari area penangkaran.

Tommy menyebutkan bahwa tim BBKSDA dan pihak terkait terus bekerja di lapangan untuk mencari dan mengevakuasi buaya yang masih berkeliaran.

Bahkan, tim tetap melakukan pemantauan di malam hari untuk memastikan keamanan masyarakat.

“Laporan masyarakat terus kami tindak lanjuti. Pagi ini, tim dari PJK juga langsung bergerak menanggapi laporan yang masuk,” jelasnya.

Tommy mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Pulau Bulan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat keberadaan buaya. Langkah cepat dari masyarakat sangat membantu dalam proses evakuasi dan penanganan buaya yang lepas.