• Wed, Mar 2025

BP3MI Riau Gagalkan Pengiriman 4 PMI Ilegal ke Malaysia Lewat Perairan Bengkalis

BP3MI Riau Gagalkan Pengiriman 4 PMI Ilegal ke Malaysia Lewat Perairan Bengkalis

Operasi gabungan yang melibatkan tim dari BP3MI dan Lanal Dumai, mencegah keberangkatan empat orang PMI yang hendak menuju Malaysia secara ilegal.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Sebuah upaya pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal melalui jalur perairan Bengkalis, Riau, berhasil digagalkan pada Selasa malam (4/2/2025).

Operasi gabungan yang melibatkan tim dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) dan Lanal Dumai, mencegah keberangkatan empat orang PMI yang hendak menuju Malaysia secara ilegal.

"Ini adalah bukti nyata bahwa kami akan terus berusaha mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), terutama yang melibatkan pengiriman PMI ilegal melalui jalur tidak resmi," ungkap Fanny Wahyu Kurniawan, Kepala BP3MI Riau, Kamis (6/2/2025).

Keempat PMI ilegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka adalah R (34) dan DM (26) warga Bengkalis, S (41) warga Simalungun, Sumatera Utara, serta AR (33) dari Gresik, Jawa Timur.

Sebelum digagalkan, para korban ini telah membayar ongkos perjalanan kepada tekong berinisial N (50), yang diduga terlibat dalam jaringan sindikat perdagangan manusia.

Fanny menjelaskan, para PMI ilegal ini sebelumnya ditampung di rumah warga berinisial K di Bantan, Bengkalis.

Mereka kemudian dijadwalkan untuk diberangkatkan menggunakan speedboat menuju Malaysia.

Tekong K, yang bertugas merekrut PMI ilegal ini, mengaku mendapatkan upah sebesar RM 2.000 (sekitar Rp7 juta) untuk setiap orang yang berhasil ia kirimkan.

"Saat ini, pelaku yang diamankan, yaitu tekong N, masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian setempat untuk mendalami lebih lanjut peran serta jaringan yang terlibat," terang Fanny.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh PMI ilegal yang digagalkan tersebut kini telah diamankan di Pos AL Bengkalis dan diserahkan ke BP3MI Riau untuk proses lebih lanjut.

Fanny menegaskan bahwa BP3MI Riau berkomitmen penuh untuk terus mengawasi jalur-jalur tidak resmi yang sering digunakan untuk pengiriman PMI ilegal, dengan Bengkalis menjadi salah satu titik rawan.

"Bengkalis memang sudah sering kami pantau. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk TNI dan Polri, untuk menindak tegas setiap sindikat yang terlibat dalam TPPO," kata Fanny.

Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih jalur pengiriman pekerja migran, mengingat risiko besar yang dihadapi oleh PMI ilegal, baik dari sisi keselamatan maupun perlindungan hukum.

Keberhasilan operasi ini membuktikan pentingnya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan aparat keamanan dalam menanggulangi praktik perdagangan manusia yang masih marak terjadi, khususnya yang melibatkan PMI ilegal.

BP3MI Riau, bersama Lanal Dumai, bertekad untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan para pekerja migran Indonesia, agar tidak menjadi korban kejahatan lintas negara.