• Fri, Mar 2025

BPJT Imbau Pemudik Batasi Waktu Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit Saat Mudik Lebaran 2025

BPJT Imbau Pemudik Batasi Waktu Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit Saat Mudik Lebaran 2025

Anggota BPJT Unsur Masyarakat, Tulus Abadi, menjelaskan bahwa potensi peningkatan volume kendaraan pribadi selama arus mudik Lebaran 2025 cukup signifikan.


JAKARTA | SERANTAUMEDIA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengimbau para pemudik untuk memanfaatkan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area jalan tol dengan bijak selama momentum arus mudik Lebaran 2025.

BPJT menyarankan agar waktu istirahat di rest area tidak lebih dari 30 menit guna mencegah penumpukan kendaraan yang dapat memicu kemacetan.

Anggota BPJT Unsur Masyarakat, Tulus Abadi, menjelaskan bahwa potensi peningkatan volume kendaraan pribadi selama arus mudik Lebaran 2025 cukup signifikan.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk tidak berlama-lama di rest area menjadi kunci dalam menjaga kelancaran arus lalu lintas.

"Kami menghimbau agar pemudik tidak terlalu lama dalam menggunakan rest area. Usahakan maksimal 30 menit di rest area, sehingga bisa bergantian dengan yang lainnya," kata Tulus Abadi dilansir detik.com.

Tulus menambahkan bahwa salah satu penyebab kemacetan di jalan tol adalah antrean kendaraan di rest area yang memanjang hingga ke jalur utama.

Untuk menghindari hal tersebut, ia menyarankan agar pemudik mempertimbangkan untuk beristirahat di tempat-tempat di luar rest area jalan tol.

"Kalau perlu menggunakan rest area di luar jalan tol agar tidak terlalu menumpuk di rest area. Karena ini sering kita lihat menjadi sumber kemacetan," ujarnya.

Selain membatasi waktu istirahat, BPJT juga mengingatkan para pemudik untuk memastikan saldo uang elektronik mereka mencukupi sebelum memasuki jalan tol. Hal ini penting mengingat beberapa ruas tol telah mengalami kenaikan tarif.

Tulus mengungkapkan, berdasarkan data dari Jasa Marga pada periode Lebaran tahun lalu, terdapat sekitar 28 ribu kendaraan yang mengalami kendala transaksi akibat saldo uang elektronik yang kurang. Hal ini menyebabkan antrean panjang dan memperparah kemacetan.

"Kalau 28 ribu itu kali 5 menit atau 10 menit transaksi karena harus mengisinya dan sebagainya, menjadi kemacetan yang luar biasa," tuturnya.

"Jadi kami mengimbau masyarakat untuk betul-betul memastikan saldo tolnya cukup, ya apalagi tarif tolnya sudah sebagian naik," sambungnya.

Momentum mudik Lebaran selalu menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola jalan tol. Pada tahun 2025, BPJT memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalan tol.

Oleh karena itu, langkah-langkah antisipasi seperti pembatasan waktu istirahat di rest area dan pengaturan saldo uang elektronik diharapkan dapat mengurangi potensi kemacetan.

"Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan baik. Dengan membatasi waktu istirahat dan memastikan saldo cukup, kita bisa bersama-sama menciptakan perjalanan mudik yang lancar dan nyaman," pungkas Tulus.