SERANTAUMEDIA - Sebuah kelompok yang mengaku terlibat dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak dan ibu hamil, telah menipu puluhan pemilik usaha katering di Kediri, Jawa Timur.
Para korban, yang diiming-imingi kontrak yang menguntungkan, ditipu untuk membayar "uang jaminan" yang jumlahnya mencapai total kerugian Rp 172 juta.
Penipuan ini didalangi oleh kelompok masyarakat bernama Manunggal Cipto Roso Kuliner yang mengklaim tengah mempersiapkan tender program MBG.
Namun, alamat terdaftar kelompok tersebut di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem tersebut ternyata hanyalah berupa lahan kosong.
Nining Murtriningsih, salah satu korban, mengatakan awalnya ia percaya pada program tersebut setelah dijanjikan kontrak selama lima tahun.
Ia bahkan mengajak para pemilik usaha katering lain yang terdampak pandemi COVID-19 untuk ikut bergabung.
"Awalnya tidak disebutkan soal uang jaminan, tapi kemudian diminta membayar Rp 750.000 per 1.000 kotak makanan, lalu dinaikkan menjadi Rp 1 juta," kata Nining, Jumat.
Sebanyak 43 pemilik usaha katering menuntut pengembalian uang jaminan mereka.
Salah satu perwakilan kelompok, Margaretha, melalui suaminya Rudy, mengakui telah mengambil uang jaminan tersebut dan mengklaim uang tersebut akan dikembalikan setelah program dimulai pada Januari 2025.
Rudy juga mengaku sebagai korban, dengan menyatakan bahwa ia menjual mobil dan motornya untuk mengganti sebagian uang sebesar Rp 43 juta kepada para korban.
Pemerintah daerah telah menjauhkan diri dari skema penipuan tersebut.
Komandan Distrik Militer Kediri Letkol. Ragil Jaka Utama mengatakan bahwa lembaganya tidak terlibat dalam program tersebut. "Itu tidak benar. Jangan mudah percaya pada pihak yang mengaku mewakili lembaga pemerintah tanpa verifikasi yang benar," kata Ragil.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGI) memperingatkan masyarakat tentang berbagai skema penipuan yang mengatasnamakan program MBG.
Badan tersebut menegaskan bahwa mereka tidak mengenakan biaya atau menawarkan kerja sama berbayar terkait inisiatif tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Badan Gizi Nasional memberikan semua layanannya secara cuma-cuma," kata juru bicara badan tersebut Lalu Muhammad Iwan Mahardan dalam sebuah pernyataan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan yang melibatkan nama badan tersebut.
Program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan pendidikan anak akan mulai disalurkan secara resmi pada 6 Januari 2025. Program ini akan dimulai di 932 lokasi sebelum diperluas menjadi 2.000 lokasi pada April dan 5.000 lokasi pada pertengahan 2025. Tahun pertama program ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dengan target 15 juta penerima manfaat dan direncanakan akan menjangkau 80 juta penerima pada 2029.
Setiap makanan diperkirakan menelan biaya Rp 10.000, yang bersumber dari petani dan produsen ternak setempat. Inisiatif ini diproyeksikan membutuhkan anggaran sebesar Rp 400 triliun selama beberapa tahun ke depan. *** (dmh)