PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, tak hanya merusak infrastruktur jalan, tetapi juga mengganggu aktivitas pendidikan.
Dua sekolah menengah atas (SMA) terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka setelah ruang kelas dan akses jalan menuju lokasi terendam air setinggi 80 sentimeter.
Kondisi ini memaksa ratusan siswa beralih ke sistem daring, sementara pemerintah setempat berupaya mencari solusi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik Riau, Edi Rusma Dinata, mengonfirmasi bahwa dua sekolah terdampak parah adalah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Bonai Darussalam di Kecamatan Bonai Darussalam.
Keduanya terletak di zona terdalam banjir yang telah berlangsung sebulan terakhir.
“Proses pembelajaran dialihkan ke daring karena akses fisik ke sekolah tidak memungkinkan. Kami berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan hak belajar siswa tetap terpenuhi,” tegas Edi, Kamis (30/1/2025).
Ia menambahkan, selain kerusakan infrastruktur, banjir juga berpotensi mengganggu persiapan ujian nasional jika kondisi tidak segera pulih.
“Kami sedang mengevaluasi kerusakan dan mencari opsi pemulihan, termasuk bantuan peralatan pembelajaran digital,” ujarnya.
Selain sektor pendidikan, banjir juga melumpuhkan jalur transportasi strategis di Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, dan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.
Jalan lintas provinsi yang menghubungkan daerah tersebut terputus total untuk kendaraan roda empat seperti sedan. Hanya truk dan kendaraan berat yang bisa melintas dengan risiko tinggi.
Kepala Desa Sontang, Zulfahrianto, menjelaskan bahwa kerusakan jalan akibat banjir diperparah oleh genangan air yang mencapai 80 cm.
“Badan jalan sudah tenggelam, permukaannya pun berlubang. Warga kesulitan mengangkut barang kebutuhan pokok,” keluhnya.
Menurut data tim penanggulangan bencana setempat, banjir di Rohul dipicu oleh curah hujan ekstrem dan sedimentasi sungai yang mengurangi daya tampung aliran air.
Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa, tetapi ribuan warga di lima desa terdampak harus mengungsi.