SERANTAUMEDIA - Presiden Prabowo Subianto berencana untuk berkunjung ke Arab Saudi akhir bulan ini guna melobi peningkatan kuota haji bagi jemaah Indonesia, ungkap seorang anggota DPR senior pada hari Selasa, 7 Januari 2025.
Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menghadapi daftar tunggu yang sangat panjang, yakni sekitar 5,4 juta jemaah haji terdaftar, yang jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya.
Dengan kuota haji rata-rata sekitar 200.000 jemaah per tahun, calon jemaah haji sering kali menunggu setidaknya 25 tahun untuk melaksanakan perjalanan suci tersebut.
"Presiden menyampaikan kepada saya bahwa beliau akan berkunjung ke Arab Saudi pada akhir Januari dan berharap dapat bertemu dengan Raja untuk membahas kemungkinan penambahan kuota haji Indonesia," kata Marwan Dasopang, anggota DPR, usai bertemu dengan Prabowo di Istana Negara, Jakarta.
Daftar tunggu yang panjang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan banyak umat Muslim Indonesia yang berusia lanjut, beberapa di antaranya khawatir mereka mungkin tidak akan hidup cukup lama untuk menunaikan ibadah haji.
Tahun ini, kuota haji Indonesia mencapai 221.000 jemaah.
Namun, Marwan menegaskan perlunya penambahan kuota, terutama untuk mengakomodasi jemaah lanjut usia.
“Banyak jemaah haji yang sudah lanjut usia yang harus diprioritaskan, kalau tidak, peluang mereka untuk menunaikan ibadah haji akan berkurang,” ujarnya.
Marwan menyatakan optimismenya bahwa negosiasi mendatang antara Prabowo dengan otoritas Saudi akan membuahkan hasil, dan mengatakan bahwa tambahan 10.000 tempat akan sangat dihargai.
Anggota parlemen juga tengah menjajaki cara-cara alternatif untuk meningkatkan jumlah jemaah haji Indonesia. Salah satu kemungkinan adalah memanfaatkan kuota yang belum terpakai yang dialokasikan untuk negara lain.
“Kami sedang menjajaki kemungkinan mengakses kuota surplus dari negara lain yang belum memanfaatkan alokasi mereka secara penuh,” kata Marwan.
Sejak menjabat pada bulan Oktober, Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi tantangan seputar ibadah haji.
Baru-baru ini, ia menginstruksikan pengurangan biaya haji yang signifikan, yang menyebabkan Kementerian Agama merevisi biaya haji menjadi Rp 89,7 juta ($5.537) per orang, turun dari usulan awal sebesar Rp 93,4 juta.
Berdasarkan rencana yang direvisi, setiap jemaah akan membayar sekitar Rp 55,5 juta ($3.426), dengan pemerintah mensubsidi sisanya Rp 34,07 juta ($2.103). *** (dmh)