• Thu, Jun 2025

Indonesia dan Australia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

Indonesia dan Australia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbincang usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden


JAKARTA, SERANTAU MEDIA - Indonesia dan Australia tengah berupaya memperkuat hubungan pertahanan dan memperluas perdagangan. Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anthony Albanese sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan dan membuka peluang pasar baru bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia.

Pengumuman ini disampaikan dalam jumpa pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Kamis. Prabowo menegaskan bahwa Australia bukan sekadar negara tetangga, tetapi mitra strategis bagi Indonesia. Ia mengatakan bahwa kesepakatan yang telah terjalin di berbagai bidang akan terus berlanjut dan dikembangkan.

"Di bidang pertahanan, kami berkomitmen untuk menuntaskan ratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan yang telah disepakati tahun lalu. Kami akan terus membahas cara-cara untuk meningkatkan dan memperdalam kerja sama ini," kata Prabowo.

Ia juga menekankan pentingnya hubungan ekonomi. Presiden mendorong lebih banyak kolaborasi dalam perdagangan, investasi, dan partisipasi Australia dalam memperkuat pertanian, perikanan, dan UMKM Indonesia. Ia menginginkan produk buah dan makanan laut Indonesia memenuhi standar internasional, termasuk di Australia.

Prabowo mengajak Australia untuk mengambil peran lebih besar dalam upaya ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian global. “Ketika pasar global menghadapi risiko, hubungan kita dengan Australia menjadi semakin penting. Ini akan menguntungkan kedua negara dan rakyatnya,” katanya.

Para pemimpin juga membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan, transisi energi, sumber daya mineral, dan proyek kendaraan listrik. Prabowo menyampaikan apresiasinya atas kebijakan visa Australia yang memudahkan warga negara Indonesia untuk bepergian.

“Kami berterima kasih kepada Perdana Menteri Albanese yang telah membuka visa lima tahun untuk bisnis dan menyederhanakan visa lainnya bagi warga negara Indonesia, terutama pelajar,” katanya.

Prabowo menambahkan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk memenuhi beberapa tujuan bilateral. Ini termasuk menyelesaikan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia untuk tahun 2025–2029. Ia melihat rencana ini sejalan dengan visi Indonesia, Asta Cita, dan strategi Australia di Asia Tenggara untuk tahun 2040. (Antara)