PASIRPANGARAIAN | SERANTAUMEDIA - Jembatan Horas yang menghubungkan Jalan Poros Kotalama–PT. Eka Dura Indonesia di Dusun Pelanduk, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), putus total akibat banjir deras dari luapan Sungai Rokan pada Jumat (28/02).
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Budi Setiyono bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 13.45 WIB untuk meninjau situasi dan membantu warga yang terdampak.
Melihat kondisi jembatan yang ambruk, Kapolres segera berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hulu untuk percepatan pembangunan jembatan sementara.
"Kami sudah lakukan koordinasi dengan Sekda Rokan Hulu terkait kondisi jembatan tersebut supaya dapat segera dilakukan percepatan pembangunan jembatan sementara di sana," ujar Kapolres.
Bersama warga, Kapolres langsung turun tangan membangun jembatan darurat menggunakan batang kelapa agar kendaraan roda dua masih bisa melintas.
Sekitar pukul 14.15 WIB, jembatan sementara berhasil dibangun. Kapolres bahkan ikut membantu anak-anak, pengendara sepeda motor, dan warga lainnya yang hendak menyeberang.
"Kami memastikan masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman dan mengimbau warga untuk selalu berhati-hati di sekitar lokasi banjir," ujarnya.
Setelah memastikan situasi aman dan terkendali, Kapolres beserta rombongan meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.20 WIB.
Menjelang bulan suci Ramadan 1466 H, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diterpa bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang merendam ribuan rumah warga serta merusak berbagai infrastruktur penting.
Salah satu dampak terparah adalah kerusakan Jembatan Horas di Kecamatan Kunto Darussalam, yang menghubungkan Jalan Kota Lama dengan Dusun Pelanduk.
Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini dapat mengganggu distribusi kebutuhan pokok dan berpotensi memicu kenaikan harga bahan pangan.
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu bergerak cepat untuk menangani dampak bencana ini. Pemkab saat ini sedang memproses Surat Keputusan (SK) Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam, yang menjadi dasar hukum dalam penanggulangan bencana serta penggunaan anggaran tanggap darurat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hulu, Muhamad Zaki, menegaskan bahwa anggaran untuk penanganan bencana telah disiapkan dalam APBD Murni 2025.
“Anggaran ini sifatnya sementara. Jika masih kurang, kami siap melakukan pergeseran anggaran untuk memastikan seluruh kebutuhan penanganan bencana terpenuhi,” ujar Zaki.
Zaki menegaskan, sedikitnya Pemda Rohul akan siapkan dana tanggap darurat hingga Rp 5 miliar untuk mensiasati kondisi kebencanaan di Negeri Seribu Suluk.
"Sejauh ini, Pemkab telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk keperluan tanggap darurat," tandasnya.