PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri mendesak Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau untuk meningkatkan kinerja dalam mengelola sektor pajak.
Ia menilai, estimasi pendapatan yang dibuat selama ini belum mencerminkan potensi sebenarnya yang ada di lapangan.
“Mereka hanya membuat estimasi berdasarkan kemampuan mereka sendiri, bukan dari data ril. Seharusnya, setiap tahun pendapatan pajak meningkat karena industri berkembang dan jumlah wajib pajak bertambah. Namun, kenyataannya pendapatan pajaknya stagnan,” ujar Edi Basri, Sabtu (18/1/2025).
Politisi Partai Gerindra ini menyoroti stagnasi pendapatan pajak yang menurutnya disebabkan oleh kurangnya langkah sistematis dari petugas pajak dalam mengejar wajib pajak.
Ia menegaskan perlunya perhatian serius untuk memaksimalkan potensi pendapatan daerah.
“Kita harus lebih aktif, terutama dalam mengejar pajak air permukaan yang selama ini belum tergarap maksimal,” tambahnya.
Edi juga mengungkapkan bahwa banyak perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya membayar pajak air permukaan.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah menjadwalkan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan-perusahaan terkait.
Edi menilai pajak air permukaan sebagai salah satu sektor potensial yang belum dimaksimalkan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, banyak perusahaan yang bermain-main dengan kewajiban mereka terkait pajak ini.
“Sidak ini diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi permasalahan tersebut sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau,” tegasnya.
Edi mengingatkan Bapenda Riau untuk tidak hanya berfokus pada rutinitas, tetapi juga proaktif dalam mengeksplorasi peluang pendapatan baru.
Menurutnya, potensi ekonomi di Riau cukup besar dan seharusnya bisa mendukung peningkatan PAD secara signifikan.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan laporan-laporan standar. Perlu ada inovasi, misalnya pemanfaatan teknologi dan data yang akurat untuk memetakan wajib pajak secara lebih efektif,” pungkas Edi.