PASIRPANGARAIAN | SERANTAUMEDIA - Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kian mengkhawatirkan, Bupati Rokan Hulu (Rohul), Anton ST, MM, memimpin langsung Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025 di halaman Kantor Bupati Rohul, Kamis (1/5/2025).
Kegiatan ini menandai komitmen serius pemerintah daerah dalam mengantisipasi bencana yang kerap melanda saat musim kemarau.
“Berdasarkan data BMKG, musim kemarau diprediksi datang lebih awal, mulai dasarian ketiga Juni dan mencapai puncaknya pada Juli. Ini memperbesar risiko kebakaran, terutama di enam kecamatan rawan,” ujar Bupati.
Anton menyebutkan, sejak awal Januari hingga 25 April 2025, Provinsi Riau telah mencatat 199 titik panas (hotspot) dan 44 titik api (firespot), dengan total luasan lahan yang terbakar mencapai 79,31 hektare.
“Rokan Hulu termasuk dalam wilayah dengan risiko tinggi. Karena itu, kita telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Karhutla melalui Keputusan Bupati Nomor Kpts. 100.3.3.2/BPBD/214/2025, berlaku sejak 17 April hingga 30 November 2025,” jelas Anton.
Ia menekankan pentingnya sinergi antar semua unsur dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dunia usaha, dan masyarakat untuk mengatasi persoalan ini,” tegasnya.
Selain itu, Anton juga meminta semua pihak untuk rutin melakukan patroli, menyosialisasikan larangan pembakaran lahan, memastikan kesiapan peralatan dan logistik, serta menindak tegas pelaku pembakaran.
“Saya berharap kolaborasi yang baik ini dapat membuahkan hasil nyata—yakni Rokan Hulu yang aman, sehat, dan bebas dari bencana asap,” pungkasnya.