PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Upaya normalisasi drainase yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru terbukti ampuh mengurangi genangan air di kawasan rawan banjir seperti Simpang Arengka dan Jalan Arifin Achmad.
Hujan deras yang mengguyur kota beberapa hari lalu tidak lagi menyebabkan banjir parah di dua titik tersebut.
Kondisi ini berbeda dibanding sebelumnya, di mana kawasan tersebut kerap tergenang cukup lama setiap kali hujan turun. Kali ini, air yang sempat menggenangi permukaan jalan justru surut dalam waktu sekitar 30 menit.
“Kemarin kami sempat memantau di kedua titik itu, genangan air surut lebih cepat setelah normalisasi yang kita lakukan,” ujar Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.
Proses normalisasi sendiri telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu oleh tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru.
Tidak hanya menggunakan alat berat untuk mengeruk saluran, tim juga menerjunkan peralatan penyedot lumpur guna membersihkan endapan yang menyumbat aliran air.
Namun demikian, Agung menegaskan bahwa permasalahan banjir tidak semata-mata disebabkan oleh drainase yang tersumbat. Ia menyebut ada faktor lain yang turut memperparah kondisi tersebut.
“Selain karena endapan lumpur, banyaknya bangunan liar di sekitar drainase juga sangat mempengaruhi kinerja saluran air. Dalam waktu dekat, kami akan melakukan penertiban agar drainase bisa berfungsi maksimal,” tegasnya.
Penanganan banjir sendiri merupakan salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja kepemimpinan duet Agung Nugroho dan Markarius Anwar.
Agung menyatakan optimismenya bahwa langkah-langkah yang dilakukan saat ini akan memberikan hasil secara bertahap.
“Kami berkomitmen dalam menuntaskan persoalan banjir, yang menjadi satu dari beberapa PR kami. Ini adalah upaya jangka panjang yang harus dilakukan secara konsisten,” pungkasnya.
