PEKANBARU | SERANTAUMEDIA – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru gencar melakukan penertiban aset kendaraan dinas yang diduga masih dikuasai oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Bahkan, terdapat pejabat yang nekat membawa mobil dinas ke Jakarta tanpa izin resmi.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, usai menemukan sejumlah kendaraan dinas belum dikembalikan meski penggunanya sudah tidak memiliki hak pakai.
"Ada yang membawa mobil dinas seenaknya ke Jakarta. Itu memang mobil lama-lama," ungkap Agung, Selasa (8/4/2025).
Menurut Agung, temuan ini juga diperkuat dengan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang mencatat adanya penyalahgunaan sejumlah kendaraan dinas. Mirisnya, seorang oknum pejabat bahkan kedapatan menguasai lebih dari tiga unit mobil dinas.
Menindaklanjuti temuan itu, Agung langsung menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan pendataan ulang terhadap seluruh kendaraan dinas. Ia menegaskan bahwa semua kendaraan harus digunakan sesuai peruntukan dan tidak disalahgunakan.
"Itu memang mobil-mobil lama, saya baru masuk menjabat. Maka dari itu hari ini kita kumpulkan semua mobil dinas dan kita data ulang," jelasnya.
Hingga kini, Agung mengaku belum mengetahui jumlah pasti kendaraan yang masih dikuasai oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun, ia memastikan akan melibatkan aparat penegak hukum demi menertibkan aset daerah tersebut.
"Kita minta pendampingan dari kepolisian dan kejaksaan untuk menertibkan seluruh mobil dinas yang merupakan aset Pemerintah Kota," tegasnya.
Sebagai langkah awal, Pemko Pekanbaru telah menjadwalkan pengumpulan seluruh mobil dinas dari berbagai OPD ke Lapangan Komplek Perkantoran Pemerintah Kota di Tenayan Raya. Mobil-mobil tersebut akan dicek dan didata ulang untuk memastikan legalitas penggunaannya.
"Hari ini semua mobil dinas kita kumpulkan. Ini bukan untuk mengganggu aktivitas, tapi untuk menindaklanjuti temuan dari Inspektorat dan BPK RI," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu pun tak segan mengingatkan para ASN agar tidak semena-mena menggunakan kendaraan dinas. “Kalau ingin enak-enak, ya pakai mobil pribadi saja,” katanya tegas.
Ia mengakui bahwa kebijakan ini mungkin tidak disukai oleh beberapa pihak. "Saya paham ada yang merasa tidak nyaman, mungkin karena sudah terlalu lama menikmati kondisi yang longgar selama ini," pungkasnya.