• Sun, Jun 2025

Pemko Batam Luncurkan Program Pinjaman Tanpa Bunga untuk UMKM, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Pemko Batam Luncurkan Program Pinjaman Tanpa Bunga untuk UMKM, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Batam, yang dianggap sebagai salah satu pilar utama perekonomian daerah.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melalui kebijakan terbaru, akan memberikan pinjaman modal tanpa bunga hingga Rp20 juta untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Batam, yang dianggap sebagai salah satu pilar utama perekonomian daerah.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam, Hendri Arulan, dalam keterangan pers di Batam pada Selasa (19/02), menjelaskan bahwa Pemkot Batam akan menanggung biaya bunga pinjaman, yang diharapkan dapat meringankan beban pelaku UMKM.

"Insentif yang diberikan pemerintah ini untuk mendukung pelaku UMKM. Pelaku UMKM pinjam tanpa bunga, karena bunga tersebut dibayarkan oleh Pemerintah Kota Batam," ujar Hendri.

Untuk merealisasikan program ini, Pemerintah Kota Batam menggandeng Bank Riau Kepri sebagai bank daerah yang akan menyalurkan pinjaman kepada UMKM.

"Rencananya, pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman sebesar Rp20 juta tanpa bunga. Saat ini, kami tengah menyusun mekanisme bersama pihak bank untuk mempermudah proses tersebut," tambahnya.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp2 miliar untuk membayar bunga pinjaman, Pemerintah Kota Batam menargetkan pencapaian pinjaman tanpa bunga ini bisa mencapai Rp20 miliar.

Hendri berharap program ini dapat membantu UMKM di Batam untuk lebih berkembang, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan daya saing di pasar lokal maupun internasional.

"UMKM adalah penggerak ekonomi. Jadi, pemerintah harus hadir untuk mendukung mereka," tegasnya.

Sebelumnya, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Batam telah melakukan pembinaan terhadap 1.800 pelaku usaha UMKM dari berbagai sektor di Batam.

Konsultan PLUT Batam, Nurul Qamariah Adijaya, menjelaskan bahwa 80 persen dari pelaku usaha binaan PLUT Batam bergerak di sektor kuliner, seperti keripik, jajanan manis, minuman, kue basah, serta katering dan masakan olahan.

"Banyak dari produk kuliner yang kami bina sudah masuk ke pasar ritel, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini menunjukkan bahwa potensi UMKM Batam sangat besar," ungkap Nurul.

PLUT Batam pun terus memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk dan strategi pemasaran mereka.

Program pinjaman tanpa bunga dan pembinaan UMKM ini diharapkan bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor UMKM di Batam, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian lokal.

Dengan adanya kemudahan akses permodalan dan pendampingan, diharapkan UMKM dapat lebih berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Ke depannya, Pemerintah Kota Batam berkomitmen untuk terus mendukung sektor UMKM, yang tak hanya memberikan kontribusi pada lapangan pekerjaan, tetapi juga menggerakkan perekonomian daerah.

Sebagai langkah lanjut, pemerintah berencana memperluas program ini agar lebih banyak pelaku usaha UMKM yang dapat merasakan manfaatnya.

Beberapa pelaku UMKM yang terlibat dalam program ini menyambut positif kebijakan pinjaman tanpa bunga.

"Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk mengembangkan usaha. Dengan bantuan modal tanpa bunga, kami bisa mengembangkan produk dan memperluas pasar," kata seorang pelaku usaha kuliner, Dwi, yang telah mengikuti pembinaan dari PLUT Batam.