BATAM | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam menggesa pelaksanaan program bunga 0 persen untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Program tersebut bertujuan untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas dan memperkuat permodalan mereka.
"UMKM punya ketangguhan luar biasa dan sangat berkontribusi dalam membuka lapangan kerja. Saat pandemi COVID-19 mereka bisa bertahan. Sekarang, kami ingin mereka naik level," ujar Amsakar, Sabtu (12/4/2025).
Amsakar menuturkan, banyak pelaku UMKM masih menghadapi berbagai persoalan, mulai dari tata kelola, manajemen, SDM hingga akses modal dan pemasaran. Menurutnya, program subsidi bunga ini menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Pemkot Batam.
"Ini jalan untuk membantu mereka keluar dari lima persoalan utama tadi, terutama soal permodalan. Makanya program ini kami jadikan prioritas," ujarnya.
Amsakar menegaskan, pihaknya mendorong jajaran Pemko Batam untuk mempercepat realisasi program tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwako) tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Margin kepada Lembaga Keuangan Bank Daerah.
"Kami ingin kebijakan ini segera jalan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh UMKM di Batam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan, saat ini terdapat sekitar 5 ribu pelaku UMKM yang berada di bawah binaan Pemkot Batam.
Ia menyebutkan, pemerintah akan menanggung bunga atau margin pinjaman dengan plafon maksimal Rp 20 juta dan jangka waktu pinjaman paling lama dua tahun.
"Pelaku usaha mikro yang ingin ikut program ini harus punya NIB skala mikro, KTP Batam, dan bukan TNI, Polri, ASN, pegawai BUMN/D atau penyelenggara negara lainnya," ujarnya.