TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) resmi menyalurkan insentif Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 kepada 2.640 Pegawai Tenaga Kependidikan (PTK) Non-ASN di wilayahnya.
Masing-masing penerima mendapatkan Rp2 juta, meski pencairannya terlambat akibat kendala teknis perbankan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memastikan dana tersebut telah ditransfer ke rekening masing-masing penerima melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri, Selasa (9/4/2025).
"Sudah dibayarkan hari ini. Masing-masing dapat Rp2 juta. Silakan dicek!" tegas Ansar.
Ansar mengakui adanya penundaan pembayaran akibat proses penyaluran yang terkendala menjelang Lebaran.
"Ada keterbatasan waktu dari pihak bank, tapi kami pastikan semua dana terkirim," jelasnya.
Meski cair setelah Lebaran, insentif ini diharapkan tetap meringankan beban ekonomi tenaga pendidik selama Syawal.
Pemberian insentif merupakan bentuk penghargaan Pemprov Kepri atas kontribusi PTK Non-ASN dalam memajukan pendidikan daerah.
"Mudah-mudahan APBD Kepri terus meningkat, sehingga nominal insentif bisa bertambah di tahun depan," tambah Ansar.
Yusuf, salah seorang guru SMA Non-ASN di Kepri, mengapresiasi kebijakan ini.
"Awalnya kecewa karena belum cair sebelum Lebaran, tapi Alhamdulillah sekarang sudah diterima. Ini sangat membantu untuk kebutuhan pokok dan sekolah anak," ujarnya.
Insentif ini menyasar PTK Non-ASN di 7 kabupaten/kota se-Kepri, dengan total anggaran mencapai Rp5,28 miliar.
Kebijakan ini dinilai strategis untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik yang berstatus non-PNS namun memiliki peran krusial di sekolah.
Gubernur Ansar berkomitmen menaikkan nilai insentif tahun depan seiring pertumbuhan APBD. Langkah ini sejalan dengan visi Pemprov Kepri untuk memperkuat sektor pendidikan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.