• Thu, Jul 2025

Perdana Menteri Jepang Ishiba Menuju Malaysia dan Indonesia Untuk Memperkuat Hubungan Pertahanan dan Ekonomi

Perdana Menteri Jepang Ishiba Menuju Malaysia dan Indonesia Untuk Memperkuat Hubungan Pertahanan dan Ekonomi

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada hari Kamis, 9 Januari 2025, memulai perjalanan ke Malaysia dan Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan pertahanan dan ekonomi dengan Asia Tenggara seiring meningkatnya ancaman China di kawasan tersebut.


SERANTAUMEDIA - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada hari Kamis, 9 Januari 2025, memulai perjalanan ke Malaysia dan Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan pertahanan dan ekonomi dengan Asia Tenggara seiring meningkatnya ancaman China di kawasan tersebut.

Kunjungan tersebut, yang pertama untuk pembicaraan bilateral di luar pertemuan internasional, menunjukkan komitmen Jepang untuk memajukan hubungan tersebut meskipun kehadiran AS di kawasan tersebut dapat berkurang setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat akhir bulan ini.

Malaysia dan Indonesia merupakan kekuatan maritim regional yang terletak di dekat jalur pelayaran vital dan merupakan kunci bagi keamanan dan perekonomian Jepang dan global, dan mereka memiliki kekhawatiran yang sama atas meningkatnya ketegasan China, kata para pejabat.

Ishiba, yang akan bertemu pada hari Jumat dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, berharap dapat memperkuat kerja sama keamanan dan membahas upaya untuk memastikan rantai pasokan yang stabil dengan Malaysia, yang menjadi ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tahun ini.

Pada hari Sabtu, Ishiba dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dilaporkan akan menandatangani kesepakatan untuk penyediaan kapal patroli berkecepatan tinggi bagi Jepang. 

Pembicaraan antara kedua pemimpin, yang keduanya adalah mantan menteri pertahanan, diharapkan akan berfokus pada kerja sama militer dan transfer senjata.

Pada hari Selasa, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjamu mitranya dari Jepang Jenderal Nakatani untuk membicarakan potensi pembagian teknologi militer.

"Kami berharap ini dapat menghasilkan transfer teknologi yang berarti yang akan membantu Indonesia meningkatkan kapasitas militernya," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Frega Ferdinand Wenas seperti dikutip Antara. *** (dmh)