• Sun, Jan 2025

Program Makan Gratis Prabowo Kini Jadi Bagian Diplomasi Indonesia

Program Makan Gratis Prabowo Kini Jadi Bagian Diplomasi Indonesia

Program pemberian makanan sekolah senilai miliaran dolar dari Presiden Prabowo Subianto telah menjadi bagian dari diplomasi Indonesia.


SERANTAUMEDIA - Program pemberian makanan sekolah senilai miliaran dolar dari Presiden Prabowo Subianto telah menjadi bagian dari diplomasi Indonesia.

Dengan kata lain, Indonesia kemungkinan akan mencoba menjalin beberapa kemitraan internasional untuk memastikan bahwa rencananya memberi makan puluhan juta anak setiap hari sekolah berjalan dengan baik.

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan pengarahan kepada awak media dan duta besar tentang prospek diplomasi luar negeri Indonesia untuk tahun mendatang di bawah Prabowo, yang baru naik ke tampuk kekuasaan kurang dari tiga bulan lalu.

Pidato Sugiono yang berdurasi hampir satu jam itu menyinggung niat pemerintah untuk berinvestasi pada sumber daya manusia melalui program makanan bergizi gratis yang menjadi ciri khas Prabowo. 

Menurutnya, mustahil negara yang lemah bisa menjadi pemimpin dunia, sehingga Indonesia memutuskan untuk mengembangkan sumber daya manusianya.

"Kemandirian dan penguatan sumber daya nasional menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Termasuk program makanan bergizi gratis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan investasi masyarakat Indonesia," kata Sugiono di Jakarta.

Sugiono menyampaikan dalam forum tersebut bahwa suatu negara hanya dapat memperoleh penghormatan internasional jika rakyatnya sejahtera dan cerdas. 

Ia menambahkan: “Diplomasi Indonesia akan diarahkan untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat dan berinvestasi pada sumber daya manusia.”

Pemerintah meluncurkan program makan gratis awal minggu ini, dan berencana untuk meningkatkan jangkauannya secara bertahap. Program ini memberi makan sekitar 570.000 anak pada hari pertama. 

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan padat gizi tersebut menjangkau 15 juta orang, termasuk ibu hamil, pada akhir tahun 2025. Pada tahun 2029, program ini diharapkan dapat memberi makan 82,9 juta orang.

india bukanlah negara pertama yang mendistribusikan bantuan makanan dari pemerintah kepada siswa. India adalah yang terdepan dengan skema PM Poshan yang memastikan 120 juta siswa belajar dengan perut kenyang setiap hari sekolah. 

Selama perjalanannya ke Rio de Janeiro untuk menghadiri KTT G20, Prabowo mengungkapkan bahwa ia berencana untuk mengirim tim ke Brasil untuk melihat langsung bagaimana makanan tersebut didistribusikan. 

Brasil juga memiliki program makanan sekolah serupa yang menjangkau 40 juta orang.

Seperti yang diharapkan, masuknya Indonesia ke BRICS menjadi tema utama dalam pernyataan pers tahunan Sugiono. Saat 

mengunjungi Kazan untuk menghadiri KTT BRICS beberapa bulan lalu, Sugiono bertemu dengan Dilma Roussef, presiden pemberi pinjaman aliansi tersebut, New Development Bank (NDB).

Pernyataan pers menteri saat itu mengungkapkan bahwa Sugiono menyinggung soal makan siang Prabowo dalam percakapan tersebut. 

Tidak jelas apakah pemerintah Indonesia juga akan mencari pendanaan internasional untuk mendanai program tersebut. 

Namun, Indonesia telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun atau sekitar $4,4 miliar dalam APBN untuk menjalankan program makan gratis tahun ini. Meski demikian, kedudukan Indonesia di BRICS telah membuka pintu bagi Jakarta untuk mengakses pendanaan tambahan jika diperlukan. *** (dmh)