SERANTAUMEDIA - Presiden Prabowo Subianto pada hari Jumat, 17 Januari 2025, menyerukan peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur Indonesia, yang menandakan peralihan dari dominasi badan usaha milik negara di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
Prabowo mengatakan pemerintahannya tidak bermaksud memperlambat laju pembangunan tetapi bertujuan untuk memperluas peran sektor swasta dalam mengelola proyek infrastruktur.
"Saya ingin memberikan peran yang lebih besar kepada sektor swasta. Ada yang bilang saya akan menghentikan proyek infrastruktur, tapi itu tidak benar. Saya hanya menyesuaikan kebijakan agar sektor swasta bisa memimpin sebagian besar proyek," kata Prabowo saat silaturahmi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta.
Ia menyoroti kemampuan sektor swasta untuk membawa inovasi dan efisiensi pada proyek berskala besar, terutama yang memiliki tenggat waktu yang ketat.
"Saya sudah berkali-kali katakan bahwa pemerintah hanya akan fokus pada proyek-proyek vital yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan dan penghidupan masyarakat. Hal-hal lain yang dapat dikelola oleh sektor swasta akan dipercayakan kepada mereka," imbuhnya.
Di bawah Presiden Joko Widodo, anggaran negara Indonesia mengalokasikan dana yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur, mencapai rekor Rp 423,4 triliun ($25,9 miliar) pada tahun 2024.
Untuk tahun 2025, anggaran infrastruktur sebesar Rp 400 triliun. *** (dmh)
