PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menegaskan komitmennya dalam membenahi infrastruktur pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah negeri.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menyebutkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, terutama terkait keterbatasan ruang belajar dan fasilitas sanitasi di sekolah.
“Masih banyak juga ruang kelas yang memang belum cukup total jumlahnya. Sehingga anak-anak tidak bisa masuk pagi semua, jadi dibagi dua,” ungkap Agung Nugroho.
Menurutnya, kondisi ini ditemukan setelah dirinya melakukan peninjauan langsung ke sejumlah sekolah negeri di Pekanbaru.
Dari hasil tinjauan tersebut, tidak sedikit sekolah yang menghadapi kekurangan ruang kelas hingga harus menerapkan sistem belajar dua shift, pagi dan siang.
Selain itu, fasilitas toilet juga menjadi sorotan. Beberapa sekolah tercatat memiliki jumlah toilet yang sangat minim, tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada.
Bahkan, ada toilet yang dinilai belum memenuhi standar kebersihan sebagaimana yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Sejalan dengan perintah Bapak Presiden, masih ada beberapa sekolah yang toiletnya masih jauh dari segi kebersihan,” tegas Agung.
Guna mendukung peningkatan mutu serta pemerataan pendidikan, Pemko Pekanbaru juga telah menyiapkan anggaran untuk program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah.
Dana ini ditujukan untuk membantu siswa kurang mampu agar tetap bisa bersekolah, terutama mereka yang tidak lolos seleksi masuk sekolah negeri.
“Anggaran ini untuk membiayai anak-anak yang tidak lulus masuk negeri agar tetap bisa sekolah di swasta, dan biayanya ditanggung oleh Pemko Pekanbaru,” pungkasnya.