PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Sumatera kembali mencatatkan jumlah titik panas yang signifikan pada periode ini, dengan total 44 titik panas (hotspot) yang tersebar di beberapa provinsi, hari ini, Minggu (9/2/2025).
Data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini mencatatkan kenaikan yang cukup mencolok dibandingkan dengan periode sebelumnya, memicu perhatian terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengancam berbagai daerah.
Dari total 44 titik panas di wilayah Sumatera, Provinsi Aceh tercatat sebagai wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni 8 titik panas.
Sementara itu, Provinsi Jambi juga mencatatkan angka yang cukup tinggi dengan 6 titik panas yang tersebar.
Di sisi lain, Sumatera Selatan mencatatkan 4 titik panas, sedangkan Sumatera Utara mengalami 7 titik panas yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Kepulauan Riau (Kepri) dan Bangka Belitung juga tidak luput dari peningkatan titik panas, dengan 1 titik panas tercatat di Kepulauan Riau dan 11 titik panas di Bangka Belitung.
Keadaan serupa juga terjadi di Riau, yang melaporkan 7 titik panas yang tersebar di beberapa kabupaten.
Provinsi Riau, yang selama beberapa tahun terakhir sering menjadi perhatian akibat kebakaran hutan, tercatat memiliki sejumlah titik panas yang cukup mengkhawatirkan.
Dari 7 titik panas yang tercatat di Riau, wilayah Kabupaten Pelalawan menjadi yang paling terdampak dengan 3 titik panas terdeteksi.
Kemudian, Kabupaten Siak dan Indragiri Hilir masing-masing tercatat memiliki 1 titik panas, sementara Kota Dumai mencatatkan 2 titik panas.
Peningkatan jumlah titik panas di Sumatera, khususnya di Riau, memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Pemerintah daerah, bersama dengan masyarakat, harus bekerjasama untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla harus terus diperkuat guna menghindari dampak yang lebih besar di masa depan.