• Thu, Jul 2025

Terminal Ferry Gold Coast Bengkong Tawarkan Kenyamanan Bagi Grup Tur

Terminal Ferry Gold Coast Bengkong Tawarkan Kenyamanan Bagi Grup Tur

Terminal yang dirancang khusus untuk melayani wisatawan rombongan ini digadang-gadang sebagai alternatif ideal untuk mendukung peningkatan kunjungan turis dari Batam maupun Malaysia.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Kehadiran Terminal Ferry Internasional Gold Coast Bengkong dinilai menjadi angin segar bagi dunia pariwisata bahari di Kepulauan Riau.

Terminal yang dirancang khusus untuk melayani wisatawan rombongan ini digadang-gadang sebagai alternatif ideal untuk mendukung peningkatan kunjungan turis dari Batam maupun Malaysia.

Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri, Surya Wijaya, menyebut terminal yang telah beroperasi selama sebulan itu dirancang dengan konsep eksklusif, tidak bercampur dengan penumpang umum.

Hal ini memungkinkan pelayanan yang lebih nyaman dan efisien, terutama bagi agen perjalanan.

“Konsepnya memang untuk pelabuhan khusus turis dan grup tur, agar mereka tidak perlu antre panjang dan memiliki akses yang lebih nyaman. Karena penggunaannya tidak bercampur dengan umum,” ujar Surya.

Terminal Ferry Internasional Gold Coast Bengkong sendiri diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama jajaran dan pemangku kepentingan lainnya.

Menurut Surya, operasional terminal ini masih terbatas untuk agen perjalanan (travel agent) dengan Dolphin Ferry sebagai operator, yang saat ini dijalankan oleh Prima Tour. Ia menilai sistem ini sangat menunjang kenyamanan wisatawan.

“Dengan sistem ini, kenyamanan turis meningkat karena tidak harus antre seperti di pelabuhan umum. Ini sangat membantu kelancaran wisata, baik ke Batam maupun ke Malaysia,” tuturnya.

Namun demikian, Surya juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi. Saat ini, baru satu kapal yang beroperasi dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WIB dari Batam dan pukul 16.45 waktu Malaysia untuk perjalanan kembali.

“Kalau untuk group tour, idealnya harus berangkat dari jam 7 pagi agar bisa lebih fleksibel mengatur aktivitas wisata mereka,” jelasnya.

Ia pun mengungkapkan rencana penambahan dua unit armada ferry pada bulan Mei 2025 mendatang guna mengakomodasi kebutuhan jadwal yang lebih awal, khususnya untuk wisatawan rombongan.

Dari sisi lokasi, Terminal Gold Coast disebut lebih strategis karena lebih dekat ke wilayah perbatasan laut Malaysia seperti Stulang Laut, Johor, jika dibandingkan dengan terminal lain seperti Batam Center.

“Sekarang sudah ada banyak travel agency yang digandeng dan bisa menggunakan layanan di Gold Coast,” tambah Surya.

Meski saat ini permintaan dan armada masih terbatas, Aspabri tetap optimistis ke depan terminal ini akan menjadi solusi ideal dalam pengembangan wisata bahari di Batam dan sekitarnya.

“Fasilitas yang ada di terminal sudah lengkap jadi harapannya terminal ini bisa benar-benar jadi solusi simpel dan efisien untuk tamu-tamu grup tur,” tutupnya.