PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru kembali mendeteksi kemunculan titik panas (hotspot) di wilayah Riau.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Bella R Adelia, mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauan satelit, terdapat total 11 hotspot di Pulau Sumatera pada Senin (22/4/2025) pagi.
“Total titik panas wilayah Sumatera hari ini terpantau sebanyak 11 titik,” jelas Bella.
Rinciannya, Aceh menyumbang titik panas terbanyak dengan 6 titik, diikuti Sumatera Barat dengan 2 titik, dan Riau dengan 3 titik. Ketiga titik panas di Riau seluruhnya berada di Kabupaten Kampar.
Kemunculan titik panas ini mengindikasikan potensi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di wilayah Kampar.
Meski belum seluruhnya dipastikan sebagai titik api, pemantauan ini menjadi sinyal bagi pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan.
BMKG juga mengingatkan bahwa cuaca panas dan angin kencang yang biasa terjadi di wilayah Riau pada musim kemarau dapat mempercepat penyebaran api jika terjadi karhutla.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apapun, terutama di musim kemarau ini,” tambah Bella.
Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat diimbau untuk terus bersinergi dalam mencegah dan menangani potensi karhutla, terutama di kawasan rawan seperti Kampar.
Pantauan Hotspot Sumatera per 22 April 2025:
- Aceh: 6 titik
- Sumatera Barat: 2 titik
- Riau: 3 titik yang seluruhnya di Kabupaten Kampar.
BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi atmosfer dan menyampaikan informasi terkini kepada publik sebagai bentuk mitigasi dini terhadap bencana karhutla di wilayah Sumatera, khususnya Provinsi Riau.