BATAM – Serantaumedia Suasana hangat dan penuh kekeluargaan mewarnai malam silaturahmi Paguyuban Warga Lamongan (Pawala) Batam yang digelar di Golden Prawn, Bengkong, Sabtu (1/11/2025). Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, serta Anggota DPR RI Ahmad Labib.
Kegiatan tersebut menjadi ajang mempererat hubungan antarwarga Lamongan yang telah lama bermukim di Batam sekaligus sarana nostalgia dan mengenang kampung halaman. Ratusan warga hadir dalam suasana akrab, menandai kuatnya rasa persaudaraan di antara para perantau.
Dalam sambutannya, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan warga Lamongan di Batam. Ia menekankan pentingnya membangun rasa memiliki terhadap kota tempat mereka menetap.
“Jangan memaknai diri sebagai orang Lamongan yang merantau di Batam, tetapi maknailah diri sebagai orang Batam yang berasal dari Lamongan. Kalau kita menganggap Batam sebagai rumah bersama, maka kitalah yang akan menjaga dan merawatnya,” ujar Amsakar.
Amsakar menegaskan bahwa keberagaman masyarakat Batam — yang dihuni oleh berbagai suku dan daerah asal — merupakan kekuatan yang menjaga harmoni dan memperkuat pembangunan.
“Keberagaman adalah modal sosial terbesar Batam. Karena itulah kota ini bisa tumbuh dengan damai dan dinamis,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Kota Batam dan masyarakat setempat. Ia menilai hubungan baik antara warga Lamongan dan warga Batam menjadi contoh integrasi sosial yang harmonis di wilayah industri ini.
“Kami bersyukur warga Lamongan diterima dengan sangat baik di Batam. Ini menunjukkan bagaimana Batam menjadi kota yang terbuka dan toleran,” katanya.
Senada dengan itu, Anggota DPR RI Ahmad Labib menilai kekompakan warga Lamongan di Batam merupakan teladan bagi komunitas perantau lainnya di Indonesia.
“Semangat gotong royong dan rasa kebersamaan seperti inilah yang perlu dijaga. Pawala Batam memberi contoh bagaimana komunitas perantau bisa menjadi bagian dari pembangunan daerah,” ungkapnya.
Kegiatan silaturahmi tersebut sekaligus menjadi momentum memperkuat kontribusi Pawala Batam dalam membangun hubungan lintas daerah dan mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Batam.
“Melalui silaturahmi ini, Pawala Batam menunjukkan bahwa perbedaan asal bukan pemisah, melainkan perekat dalam membangun Batam yang semakin maju dan bersatu,” tutup Amsakar.