SERANTAUMEDIA - Pria yang tewas dalam ledakan Tesla Cybertruck yang membawa bahan peledak di luar hotel Presiden terpilih Donald Trump di Las Vegas diketahui adalah seorang prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang masih aktif bertugas, kata pejabat pada hari Kamis.
Dua petugas penegak hukum mengidentifikasi pria di dalam truk pikap futuristik itu sebagai Matthew Livelsberger.
Para petugas tersebut berbicara kepada The Associated Press dengan syarat identitas mereka dirahasiakan karena mereka tidak berwenang untuk membahas penyelidikan yang sedang berlangsung.
Livelsberger adalah anggota pasukan elit Angkatan Darat, Baret Hijau, unit pasukan khusus dan pakar perang gerilya, menurut pernyataan Angkatan Darat.
Ia telah bertugas di Angkatan Darat sejak 2006, naik pangkat, dan sedang menjalani cuti yang disetujui saat ia meninggal, kata pernyataan itu. Baret Hijau bekerja untuk melawan teroris di luar negeri dengan menggunakan teknik yang tidak konvensional.
Livelsberger menghabiskan waktu di pangkalan yang sebelumnya dikenal sebagai Fort Bragg, pangkalan Angkatan Darat besar di Carolina Utara yang merupakan rumah bagi komando pasukan khusus Angkatan Darat.
FBI mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah posting di X bahwa mereka "melakukan aktivitas penegakan hukum" di sebuah rumah di Colorado Springs terkait dengan ledakan hari Rabu tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
Ledakan truk yang membawa mortir kembang api dan tabung bahan bakar kamp terjadi beberapa jam setelah Shamsud-Din Bahar Jabbar yang berusia 42 tahun menabrakkan truknya ke kerumunan di French Quarter yang terkenal di New Orleans pada awal Tahun Baru, menewaskan sedikitnya 15 orang sebelum ditembak mati oleh polisi. Kecelakaan itu diselidiki sebagai serangan teroris dan polisi yakin pengemudi tidak bertindak sendiri.
Jabbar, seorang veteran Angkatan Darat AS, juga menghabiskan waktu di Fort Bragg, yang sekarang disebut Fort Liberty, tetapi seorang pejabat mengatakan sejauh ini tidak ada tumpang tindih dalam penugasan mereka di sana.
Penyelidikan sejauh ini belum menunjukkan insiden di Las Vegas dan New Orleans saling berkaitan, dan pihak berwenang tidak menduga kedua pria itu saling kenal, kata kedua pejabat penegak hukum tersebut.
Tujuh orang di dekatnya menderita luka ringan ketika truk Tesla meledak.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan pada hari Rabu sore di X bahwa pihaknya telah mengonfirmasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak Cybertruck sewaan dan tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri."
"Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan," tulis Musk.
Pihak berwenang mengetahui siapa yang menyewa truk dengan aplikasi Turo di Colorado, kata Sheriff Departemen Kepolisian Kevin McMahill pada hari Rabu. *** (dmh)