• Mon, May 2025

Aspidsus Kejati Riau Dimutasi, Diduga Bocorkan Informasi OTT KPK di Pemko Pekanbaru

Aspidsus Kejati Riau Dimutasi, Diduga Bocorkan Informasi OTT KPK di Pemko Pekanbaru

Zulfikar dimutasi menjadi Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI di Jakarta.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Zulfikar Nasution, mantan Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, dicopot dari jabatannya setelah diduga membocorkan informasi rencana Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Zulfikar dimutasi menjadi Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI di Jakarta.

Selain itu, Asisten Intelijen Kejati Riau, Muhamat Fahrorozi, juga terseret dalam kasus ini dan dimutasi sebagai Inspektur Muda Keuangan III di Inspektorat Keuangan III Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan.

Kasus ini bermula dari informasi rencana OTT KPK yang didapatkan Fahrorozi dan diteruskan ke grup WhatsApp internal Kejati Riau.

Informasi tersebut diduga bocor ke pihak luar setelah disampaikan Zulfikar kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru saat itu, Indra Pomi Nasution, yang menjadi salah satu target operasi.

OTT KPK tersebut dilakukan Senin (2/12/2024), dan berhasil menjaring Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Indra Pomi Nasution, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Umum Sekretariat Daerah, Novin Karmila. Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang menjalani proses penyidikan.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar, mengonfirmasi adanya mutasi terhadap dua pejabat Kejati Riau tersebut. Namun, ia menepis adanya hubungan langsung antara mutasi ini dengan dugaan pembocoran informasi OTT.

“Saya malah baru tahu apakah benar berkaitan dengan hal itu. (Informasi) yang kita terima, kedua pejabat dimutasi karena alasan tour of duty dan tour of area,” ujar Harli melansir tribunpekanbaru.com.

Harli juga menyebut, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kebenaran informasi tersebut.

“Kita cek dulu, apakah hal itu hanya bersifat informasi atau mengandung kebenaran dan ditindaklanjuti pengawasan,” pungkasnya.